Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Mobil Baru untuk Pimpinan Dewan Baru  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Sejumlah mobil dinas Anggota Dewan DPRD DKI yang sudah dikembalikan di parkiran Kantor DPRD DKI, Jakarta, Kamis (10/9). Pemerintah memberikan batas waktu untuk mengembalikan mobil dinas tersebut pada minggu ini. TEMPO/Tri Handiyatno
Sejumlah mobil dinas Anggota Dewan DPRD DKI yang sudah dikembalikan di parkiran Kantor DPRD DKI, Jakarta, Kamis (10/9). Pemerintah memberikan batas waktu untuk mengembalikan mobil dinas tersebut pada minggu ini. TEMPO/Tri Handiyatno
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tradisi membelikan mobil dinas baru yang biasa dilakukan saat ada pergantian anggota DPR tampaknya tidak akan terjadi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Setidaknya itu yang dibahas dalam rapat anggaran daerah tahun 2014 . “Semua mobil Dewan masih layak pakai, sehingga tidak kami anggarkan lagi pada APBD Perubahan 2014 ini,” kata Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Kota Yogyakarta Heri Satya Wacana ditemui Tempo Senin, 12 Mei 2014.

Jatah mobil dinas baru itu biasanya memang sudah disiapkan pemerintah melalui anggaran daerah. Khususnya untuk jajaran pimpinan Dewan, dari ketua, wakil ketua I, hingga wakil ketua II. (Baca:Kasus Gadai Mobil Dinas, Dewan Diminta Lapor Polisi )

Heri mengatakan pemerintah Yogyakarta terakhir merogoh APBD sebesar Rp 1 miliar untuk membeli mobil dinas baru pada 2011 berupa satu unit Nissan X-Trail untuk ketua Dewan dan dua Honda All New Civic untuk wakil ketua. “Karena usia mobil yang ada belum sampai lima tahun, meski ada pengajuan, pasti kami tolak karena semua masih layak pakai,” kata Heri.

Tahun ini pemerintah kota justru mengalokasikan anggaran sekitar Rp 5 miliar guna mengganti 23 mobil dinas pemerintah yang dinilai uzur atau berusia di atas 10 tahun. Anggaran pengadaan per unit mobil dinas dijatah sekitar Rp 250 juta. (Baca:Para Politikus Ini Dapat Mobil dari Suami Airin)

Pengadaan pertama mobil dinas ini dilakukan pada April 2014 dengan membeli sepuluh unit Toyota Kijang Innova keluaran terbaru dan satu unit mobil jenis kabin ganda merek Toyota Hilux (Hood Scoop). Anehnya, mobil yang berjenis kabin ganda itu justru tampak diparkir di lokasi parkir khusus Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Heri membantah kabar bahwa mobil kabin ganda itu menjadi mobil dinas baru Wali Kota Yogyakarta. Menurut Heri, mobil itu dialokasikan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta. Padahal, Kepala BPBD Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan pihaknya akan mendapat jatah mobil operasional dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada Juni 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ya, kalau (pengajuan mobil) ke BNPB nanti disetujui, kami jadi punya dua (mobil baru), dari pemerintah kota dan pusat,”  kata Agus. Agus mengatakan mobil baru itu diparkir di area parkir mobil Wali Kota Yogyakarta karena masih dipakai bersama-sama. (Baca:Sultan Bakal Gunakan BMW X5 untuk Blusukan)

Aktivis Forum Pemantau Independen Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba, saat ditemui di kompleks Balai Kota Yogyakarta, mengapresiasi keberanian pemerintah kota memangkas tradisi pemberian jatah mobil baru bagi anggota Dewan terpilih. Namun dia menyesalkan keputusan pemerintah Yogyakarta mengalokasikan anggaran mobil baru untuk kalangannya sendiri yang dinilai kurang relevan. “Seharusnya yang diberi jatah mobil baru cukup sampai tingkat kecamatan, yang langsung berinteraksi ke masyarakat, bukan dinas-dinasnya,” katanya. 

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:
Prancis Gelar Diskusi Internasional Boko Haram 
Boko Haram, Militan yang Haramkan Pendidikan
Gemar Pakai Gaun, Bocah Pria ini Dilarang Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.