TEMPO.CO, Surabaya - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya menilai langkah Wali Kota Tri Rismaharini menggugat Unilever berlebihan. Kerusakan taman akibat diinjak-injak oleh warga Surabaya saat berebut es krim gratis merek Walls cukup diselesaikan dengan pengembalian taman seperti semula. Kejadian itu berlangsung Ahad, 11 Mei 2014.
"Sebetulnya yang paling penting mereka harus bertanggung jawab serta mengembalikan keadaan taman seperti semula. Kalau tidak mau, baru jalur hukum. Kami apresiasi tindakan cepat yang dilakukan Bu Wali," ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Sachiroel Alim Anwar, Senin, 12 Mei 2014. (Baca: Unilever Akui Salah Estimasi)
Dia berharap pihak Unilever yang memproduksi Walls sesegera mungkin memulihkan taman yang rusak dan tidak mengulangi membuat acara serupa di Taman Bungkul. Anggota Komisi C yang lain, Agus Sudarsono, mengatakan untuk menciptakan taman yang indah dan terpelihara butuh waktu lama dan partisipasi masyarakat.
Menurut Agus, Walls bukan satu-satunya yang bisa disalahkan. "Masyarakat memiliki andil. Mereka masih memiliki kesadaran rendah terhadap pentingnya taman dan tidak mengerti bagaimana susahnya merawat tanaman," katanya.
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler
Unilever Akan Ganti Kerusakan di Taman Bungkul
Hindari Impor, Jokowi Pasok Beras DKI dari Sulsel
Pendaftaran SBMPTN 2014 Besok Dibuka
Begini Marah Besar Risma di Taman Bungkul
City Juara, Liverpool Meringis