Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Terus Memantau WNI Terjangkit MERS

image-gnews
Dokter melakukan pemeriksaan kepada dua pasien suspect Mers-Cov di ruang isolasi RSUP Adam Malik Medan, Sumut, Jumat (9/5). ANTARA/Septianda Perdana
Dokter melakukan pemeriksaan kepada dua pasien suspect Mers-Cov di ruang isolasi RSUP Adam Malik Medan, Sumut, Jumat (9/5). ANTARA/Septianda Perdana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di Rumah Sakit King Fahd Arab Saudi terus memantau Jumallang Kaneng Lejja, anggota jemaah umrah asal Indonesia yang dirawat akibat terinfeksi virus Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV). "Kondisinya stabil, tapi masih diposisikan dalam ruang isolasi untuk proses pengamatan oleh pihak rumah sakit," ujar Syarif Shahabudin, Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, melalui telepon, Ahad, 11 Mei 2014.

Jumallang, 84 tahun, masuk RS King Fahd pada 28 April lalu karena mengeluhkan sakit pada bagian dada. Dokter lantas menemukan Jumallang positif terjangkit MERS-CoV sehingga ia harus dirawat dan ditempatkan di kamar isolasi. Pria itu tiba di Arab Saudi pada 15 April 2014 dan seharusnya kembali ke Tanah Air pada 25 April 2014.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Prof dr. Ali Ghuffron Mukti mengatakan masyarakat perlu mewaspadai penyakit yang dikenal sebagai flu Arab itu. "Potensi bahaya itu ada. Tetapi jangan panik," ucapnya. (Baca juga: Dua Lagi Kematian Akibat Virus MERS-CoV)

Tiap bulan, menurut dia, ada sekitar 150 ribu orang Indonesia pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah. Untuk mengantisipasi kasus flu Arab, pemerintah melakukan berbagai upaya agar masyarakat waspada. Misalnya, dengan mengirim edaran ke seluruh dinas kesehatan dan rumah sakit serta bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri. Selain itu, pemerintah juga menyebarkan selebaran tentang MERS-CoV dan menyiapkan tenaga medis baik di bandara maupun pelabuhan, termasuk klinik-klinik untuk jemaah umrah yang baru tiba di Tanah Air.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof dr. Tjandra Yoga Aditama menegaskan, badan kesehatan dunia (WHO) belum memberlakukan pembatasan perjalanan. Tim WHO berkesimpulan penambahan jumlah kasus tidak berhubungan dengan peningkatan kemampuan transmisi virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga saat ini sudah 15 negara di dunia yang mendapati kasus MERS di negara masing-masing. Tidak ada satu pun dari negara-negara itu yang mengeluarkan peringatan perjalanan.

Tjandra telah ditunjuk oleh WHO, bersama 14 pakar kesehatan dunia lainnya, untuk bergabung dengan Komite Darurat WHO yang akan secara rutin melakukan pengkajian dan membuat rekomendasi tentang MERS-CoV.

BUNGA MANGGIASIH | NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

16 Desember 2022

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?


Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

15 Desember 2022

Pelatih Prancis Didier Deschamps. REUTERS
Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.


Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

15 Desember 2022

Piala Dunia 2022. (Reuters/Wikipedia)
Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.


Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

8 Desember 2022

Sejumlah suporter timnas Inggris berkumpul bersama di Doha, Qatar, 11 November 2022. Aksi para suporter ini untuk mendukung timnas Inggris yang akan bertanding dalam laga Piala Dunia 2022 nanti. REUTERS/John Sibley
Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.


NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

31 Januari 2022

Ilustrasi virus corona. Sumber: wikipedia.org
NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.


Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

20 April 2020

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.


Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

3 April 2020

Pasien virus Corona dirawat di satu rumah sakit di Teheran, Iran pada 1 Maret 2020. [WASHINGTON TIMES]
Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.


Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

19 Maret 2020

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

16 Maret 2020

Petugas PT KAI Daop 1 Jakarta memeriksa suhu tubuh anak penumpang kereta sebagai bagian dari sosialisasi pencegahan virus Corona, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Tak hanya memeriksa suhu tubuh, petugas juga turut membagikan masker gratis hingga mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. TEMPO/Muhammad Hidayat
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.