TEMPO.CO, Madiun - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan umat muslim tetap bisa menjalankan ibadah umrah meskipun saat ini merebak penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) di Arab Saudi.
"Karena dari pusat tidak ada penghentian umrah," kata dia menjelaskan alasannya kepada wartawan di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Minggu, 11 Mei 2014. (Baca:Arab Saudi Peringatkan Bahaya Unta Terkait MERS)
Meskipun tidak ada penghentian keberangkatan umrah, menurut dia, proses seleksi calon jemaah lebih ketat. Usia mereka tidak boleh lebih dari 65 tahun, kondisi kesehatannya bagus, dan selalu memakai masker khusus selama berada di Tanah Suci.
Adapun upaya pencegahan penyakit ini, Soekarwo mengatakan, Pemerintah Provinsi Jatim intens melakukan pendeteksian di sejumlah tempat. (Baca:Wamenkes: Waspada MERS tapi Tidak Perlu Panik)
Antisipasi dini itu, kata Pakde Karwo, panggilan Soekarwo, dijalankan petugas Dinas Kesehatan di Bandar Udara Juanda. Selain itu, ruang isolasi khusus juga disiapkan seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Surabaya; RSUD dr Saiful Anwar, Malang; dan RSUD dr Soedono, Madiun. "Rumah sakit yang lain juga disiapkan, tapi yang teknologinya sudah memungkinkan," ujar dia.
Upaya lain yang dijalankan untuk mencegah penyakit MERS-CoV, ujar Soekarwo, adalah melalui kerja sama dengan biro perjalanan haji dan umrah. Hal ini untuk sama-sama memperhatikan kondisi para calon jamaah umrah yang hendak berangkat ke Tanah Suci.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Harsono menyarankan kepada calon jemaah umrah atau yang hendak bepergian ke Jazirah Arab menjaga kesehatannya dengan memperhatikan gizi, menggunakan masker khusus, mencuci tangan hingga bersih, dan cukup istirahat. (Baca:Tip Mengantisipasi Virus MERS ala Wakil Menteri)
NOFIKA DIAN NUGROHO
Terpopuler:
Taman Bungkul Rusak, Risma Akan Gugat Walls
Hindari Impor, Jokowi Pasok Beras DKI dari Sulsel
Projo: Penentuan Cawapres Jokowi di Menit Akhir