TEMPO.CO, Jakarta - PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk hari ini resmi melantai di bursa saham. Pada perdagangan awalnya, harga saham perusahaan dengan kode emiten DAJK yang memproduksi aneka kemasan tersebut naik dibuka pada Rp 495 per lembar atau naik 6,38 persen daripada harga penawaran umum di level Rp 470.
Selain itu, pada perdagangan awal saham DAJK diperdagangkan sebanyak 95 kali dengan volume 5.400 lot nilai transaksi Rp 1 miliar. Saham tersebut sempat mencapai level tertinggi di angka Rp 505 dan level terendah Rp 475 per lembar.
DAJK sendiri melepas sebanyak 1 miliar lembar sahamnya. Angka ini setara dengan 40 persen dari modal disetor dengan masa penawaran umum sejak tanggal 2 hingga 7 Mei 2014. (Baca: Tren Penguatan IHSG Diperkirakan Berlanjut)
Presiden Direktur DAJK Andreas Chaiyadi Karwandi mengatakan dari hasil Innitial Public Offering, perseroan memperoleh dana sekitar Rp 470 miliar. "Rencananya, 60 persen akan digunakan working capital dan 40 persen untuk penambahan serta perawatan mesin," kata dia seusai melakukan listing perdana di Bursa Efek Jakarta, Rabu, 14 Mei 2014.
Dengan menjadi perusahaan publik, Andreas berharap internal perusahaan akan ikut membaik karena berbarengan dengan peningkatan penerapaan good corporate governance. Selain itu, dia mengatakan loyalitas karyawan akan meningkat dan akan mempengaruhi kinerja perusahaan. "Ini juga baik untuk para costumer dan supplier kami sebab sekarang kami mempunyai nilai tambah." (Baca: Investor Borong Saham Pertambangan)
Andreas mengklaim bahwa DAJK merupakan perusahaan pengemasan kertas pertama yang melantai di BEI. Perusahaan itu juga merupakan emiten ke-11 yang listing tahun ini atau menjadi emiten ke-494 di BEI. Sebagai penjamin efek, DAJK menunjuk PT Valbury Asia Securities dan PT Sucorinvest Central Gani.
FAIZ NASHRILLAH
Berita terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM