TEMPO.CO, Sidoarjo - Tepat tanggal 22 Mei 2014 akan diperingati delapan tahun peristiwa semburan panas lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, membuat warga menderita bahkan ada yang tewas.
Para korban lumpur Lapindo akan memperingati peristiwa delapan tahun lalu itu dengan menggelar seratus patung manusia yang terbuat dari lumpur dengan posisi berdiri sambil memegang nampan di tangannya. (Baca: SBY Sentil Lapindo, Ical: Itu Normatif)
Menurut Djuwito, korban lumpur Lapindo yang rumahnya masuk dalam peta area terdampak, tepat pada delapan tahun lumpur lapindo, seratus patung manusia itu diletakkan di pinggir tanggul. "Hari ini ada dua patung, nanti 22 Mei akan ada seratus patung manusia," kata dia kepada Tempo, ditemui ketika berada di tenda biru di titik 42 Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, Sabtu, 17 Mei 2014.
Simbol patung itu, kata dia, merupakan bukti bahwa warga korban lumpur Lapindo selama delapan tahun ini sangat menderita bahkan ada yang tewas. Ganti rugi rumah belum dilunasi. "Nampan di tangan simbol bahwa kami sudah lama memohon untuk ganti rugi namun belum ada kejelasan," ujar Djuwito. (Baca: Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo)
Sedangkan dua patung yang sudah dipajang adalah laki-laki dan perempuan yang menandakan suami-istri dalam berkeluarga yang selama delapan tahun hidup terlunta-lunta. "Rata-rata mereka menjadi penjual kaset dan tukang ojek di area tanggul, kalau tidak ada orderan mereka biasanya tidak makan," ujarnya.
Aksi pagelaran seratus patung diharapkan mampu menggugah PT Minarak Lapindo dan pemerintahan untuk membantu melunasi semua ganti rugi pada warga korban lumpur. "Kami sudah capek melakukan aksi bagaimanapun mereka tidak pernah menggubrisnya," katanya. (Baca: SBY Akan Paksa Lapindo Bayar Korban Lumpur)
Berdasarkan pantauan Tempo, dua patung diletakkan di bibir tanggul di sebelah barat tak jauh dengan Monumen Lumpur Lapindo. Patung ini tertancap di lumpur yang sudah mengering dan di tangan patung itu terdapat nampan seolah mengharapkan belas kasihan. Patung itu menjadi tontonan masyarakat yang berwisata di area lumpur Lapindo.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler:
Pabrik Sampoerna di Lumajang Bertahan Dua Tahun
Anak Menteri Koperasi Tersangka Korupsi Videotron
Menelepon, Pengacara Ini Ditabrak KRL di Depok