TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menyatakan penyidik sudah merencanakan menggelar reka ulang kasus kekerasan seksual di Jakarta International School. "Kalu bisa pekan ini, ya pekan ini. Tapi belum kami jadwalkan," kata Rikwanto, Senin, 19 Mei 2014. Hasil reka ulang itu nantinya digunakan untuk melengkapi berkas pemeriksaan.
Pada 6 Mei 2014, penyidik telah meminta keterangan dari Kepala JIS Timothy Carr. Namun ia tidak membawa dokumen yang dibutuhkan penyidik. Begitu juga dengan foto-foto murid, mereka hanya membawa 80 buah dalam bentuk fotokopi. Padahal, jumlah murid TK JIS sekitar 200. "Alasannya, lupa bawa dokumen perizinannya. Foto-foto murid pun tidak ada namanya. Ia janji akan lengkapi lagi," katanya. (baca: Diperiksa Polisi, Kepsek JIS Bawa Sekoper Dokumen)
Dengan foto-foto murid diharapkan tersangka nantinya dapat mengingat korbannya. Saat ini tersangka masih dalam proses penyidikan untuk mengenali foto-foto tersebut. Dalam penyidikan kemarin, kata Rikwanto, pihak JIS masih menjelaskan tentang tanggung jawab dan kegiatan sekolah secara normatif.
Kasus kekerasan seksual di JIS terungkap setelah orang tua salah satu siswa melapor kepada polisi. Polisi kemudian menetapkan enam petugas kebersihan sebagai tersangka. Sejumlah tersangka mengaku kekerasan seksual itu mereka lakukan terhadap beberapa siswa. Namun hingga saat ini polisi hanya menemukan satu korban. (Baca: Tersangka: Ada Tiga Korban Kekerasan Seksual JIS)
APRILIANI GITA FITRIA
Berita lain:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Pasar Harapkan Cawapres Jokowi dari Militer
Polisi Cari Petinggi Artha Graha yang Hilang