TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara memberi lampu hijau kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk untuk membeli PT Bank Mutiara Tbk. Hal ini sudah dipertimbangkan masak-masak setelah BRI beberapa kali menyampaikan rencana tersebut.
"Ia (BRI) sudah komunikasikan dengan Kementerian. Saya rasa itu rencana yang bagus," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Kementerian BUMN, Selasa, 20 Mei 2014. (Baca: Ada Satu Bank BUMN yang Minati Mutiara)
Gatot mengatakan BRI memang tengah agresif dalam menggenjot pengembangan anorganiknya. Salah satu caranya, dengan membeli bank yang dulunya bernama Century itu. (Baca: Maret, Bank Mutiara Naikkan Suku Bunga Kredit)
Nantinya, menurut Gatot, Bank Mutiara bisa dilebur ke anak usaha BRI atau dilebur ke dalam induk usaha. "Misalnya, bisa di-inline-kan ke BRI Agro. Tapi, itu nanti, tergantung rencana jangka panjang BRI seperti apa," tuturnya.
Seperti diketahui, sebelas investor lolos dalam tahap prakualifikasi, salah satunya adalah BRI. Nantinya, sebelas investor ini akan melakukan penawaran awal, disusul uji tuntas yang akan dibuka pada pekan ketiga Juni hingga pekan keempat Juli 2014.
Selanjutnya, penawaran akhir akan selesai pada pekan keempat Agustus 2014, dan masuk pada proses closing serta fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan. Adapun penjualan diharapkan rampung sebelum jatuh tempo pada 20 November 2014.
Sebagai catatan, harga jual Bank Mutiara awalnya ditetapkan Rp 6,7 triliun atau setara dengan penyertaan modal sementara yang dikucurkan LPS. Namun, setelah lima tahun berselang, tak ada investor yang membeli bank tersebut.
Sesuai dengan ketentuan undang-undang, apabila setelah lima tahun tidak ada yang membeli, Bank Mutiara bisa dijual di bawah harga penyelamatannya atau dengan harga penawaran terbaik.
ANANDA PUTRI
Berita terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Profil Wisnu Tjandra, Bos Artha Graha yang Hilang
Inanike, Pramugari Garuda yang Salat di Pesawat