TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan menjanjikan hadiah sebesar Rp 5 juta untuk setiap orang yang bisa membuktikan keberadaan agen nakal dalam penjualan tiket kereta api online. Pernyataan itu ia keluarkan untuk menepis anggapan bahwa ada permainan antara orang dalam KAI dan para agen untuk membatasi jatah tiket. "Laporkan ke saya kalau ada, langsung saya pecat pegawainya dan saya cabut kerja sama dengan agennya," katanya di Stasiun Gambir, Rabu, 21 Mei 2014.
Jonan mengatakan KAI tidak pilih-pilih dalam menjual tiket kereta online. Tidak ada penjatahan atas penjualan channel eksternal baik agen, Internet booking, mobile aplication, Alfamart, Pos Indonesia, Indomart, ataupun channel lainnya. "Anda titip ke kepala stasiun misalnya, juga sekarang tidak bisa," katanya.
KAI pun mengklaim menjual harga tiket kepada agen sesuai dengan harga dasar. Bilapun dikenai fee atau biaya tambahan, uang tersebut tidak masuk ke kantong perseroan, tetapi ke agen itu sendiri. (Baca:Tempo Temukan Calo Tiket, PT KAI Membantah )
Namun ia mengakui pembelian tiket mudik 2014 secara online memang terhadang beberapa kendala. Di antaranya masyarakat belum familier dengan sistem teknologi dan tiket yang tersedia memang tidak bisa memenuhi seluruh permintaan pemudik Lebaran. Meski begitu, ia menegaskan, sistem baru ini dirancang untuk kemudahan. "Jadi tidak ke stasiun semua," kata Jonan.
Adapun biaya tambahan yang ditanggung calon penumpang dianggap tidak memberatkan. Musababnya, perjalanan ke stasiun pun juga membutuhkan ongkos. "Kan, tidak jauh beda dengan ongkos ke stasiun. Malah bisa jadi lebih murah," katanya.
Seperti diketahui, KAI sedang gencar mempromosikan sistem barunya, yakni rail ticket system. Sistem itu berupa penjualan tiket melalui saluran seperti agen, Internet banking, mobile aplication, dan payment gateway. Namun, dalam prakteknya, sistem tersebut banyak dikeluhkan masyarakat lantaran mereka merasa kesulitan, terutama ketika mengakses situs yang menjual tiket. Beberapa bahkan menduga ada kongkalingkong antara KAI dan pihak agen.
ANANDA PUTRI
Terpopuler