TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik Yayat Supriatna menyatakan ragu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih memikirkan daerah pemerintahannya. Saat ini Jokowi dianggap lebih sibuk memikirkan langkah-langkah untuk menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia.
"Sekarang sibuk agenda capres, ini berpengaruh pada koordinasi dengan jajarannya," ujar Yayat kepada Tempo, Kamis, 22 Mei 2014. Ia menduga banyak agenda Jokowi sebagai gubernur yang terbengkalai. "Memang sekarang rapat-rapat program Jokowi masih ada (hadir)?" ujar Yayat.
Menurut dia, bila sering absen, aktivitas Jokowi ini menganggu stabilitas pemerintahan di Balai Kota. "Banyak program yang harus dijalankan dan anggaran harus terserap. Koordinasi tentang ini harus tetap ada," ujarnya.
Ia menyatakan Jokowi memang harus segera menanggalkan jabatannya, apa pun caranya. Gubernur DKI Jakarta ini memang sudah mengajukan cuti dan mulai efektif berlaku pada awal Juni mendatang. Oleh sebab itu, posisi Jokowi sebagai pemangku kebijakan bisa digantikan oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. (baca: Jokowi Jadi Capres, Ahok: Saya Agak Galau)
"Enggak bisa ditinggal begitu saja kan, harus ada pengawalan program yang perlu diawasi," ujarnya. Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan partai koalisinya untuk menjadi calon presiden.
Ia dipasangkan dengan Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Agendanya sebagai capres, baik agenda resmi dari Komisi Pemilihan Umum maupun agenda partai, cukup padat.
Kemarin, Kamis, 22 Mei 2014, Jokowi tidak ngantor karena menjalani pemeriksaan kesehatan sejak pagi hingga sore di RS Pusat Angkatan Darat. Jokowi mengatakan, meski sibuk urusan capres, koordinasi dengan jajaran anak buahnya masih aman. (baca: Ahok Lega, Jokowi Cuti Mulai 31 Mei)
M. ANDI PERDANA