TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan pengoperasian rel ganda Jakarta-Surabaya akan memangkas ongkos distribusi hingga 5 persen. Dengan jalur jalan raya sebelumnya, pengusaha harus merogoh 26 persen biaya hanya untuk distribusi barang.
"Kami mengharapkan ongkosnya bisa turun hingga 5 persen. Itu pun sudah sangat bagus di tahun-tahun pertama," kata Suryadi saat dihubungi, Kamis, 22 Mei 2014. (Baca: Rel Ganda, PT KAI Daops VIII Siap Angkut Barang)
Menurut Suryadi, penurunan ongkos distribusi yang hanya 5 persen itu disebabkan belum ada infrastruktur memadai dari gudang pengusaha ke stasiun pengangkut barang. Bongkar-muat barang juga mayoritas masih menggunakan tenaga kuli.
"Problem kereta itu adalah turun-naiknya barang. Kalau sudah ada doubletrack, sebaiknya juga buat sistem door to door dari stasiun ke gudang," kata Suryadi.
Terkait dengan waktu tempuh, Suryadi memperkirakan distribusi barang Jakarta-Surabaya dan sebaliknya akan terpangkas hingga separuh dibanding menggunakan angkutan darat seperti truk. Bahkan, kata Suryadi, perbedaannya bisa lebih dari separuh.
"Pasti bisa lebih dari separuh," kata Suryadi.
Per 1 Juni 2014, pemerintah dan PT Kereta Api Indonesia berencana mengoperasikan secara resmi jalur rel ganda yang menghubungkan Jakarta-Surabaya. Jalur itu diprediksi akan mengurangi beban jalur Pantura sebanyak 30 persen yang selama ini menjadi tumpuan aliran barang Jakarta-Surabaya. (Baca: Boediono Minta Double Track Selatan Dirampungkan)
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar
Malaysia Hentikan Pembangunan Mercusuar di Tanjung Datu
Tekan Inflasi Jakarta, Jokowi Dipuji Mendagri0