TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung membebaskan lahan sawah seluas 32,8 hektar di kawasan Bandung timur untuk cadangan pangan. Area yang dijadikan sebagai sawah abadi tersebut berada di Kecamatan Ujungberung dan Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
"Hasil dari lahan sawah abadi tersebut akan diberikan kepada masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam atau warga Bandung yang kurang sejahtera," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Elly Wasliah kepada Tempo, Senin, 26 Mei 2014. (Baca juga: Jumlah Produksi Beras Nasional Normal)
Elly mengatakan, kebijakan tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Hal ini untuk menghindari warga Kota Bandung yang meninggal karena tidak bisa makan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan sosialisasi kepada Lurah di Bandung, untuk melapor apabila ada warga yang kekurangan bahan pangan. "Kami siapkan bantuan beras dari hasil panen sawah abadi," katanya.
Elly menjelaskan, dari 32,8 hektar sawah abadi di Kota Bandung baru 8 hektar yang dikelola oleh para petani. Rencananya, tahun ini, Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan akan mengelola sisa lahan sawah abadi yang belum optimal.
Dua kelompok tani akan mengelola sawah dengan ketentuan bagi hasil 70 persen untuk petani dan 30 persen untuk Pemerintah Bandung. Dalam satu tahun terjadi dua kali musim tanam. Setiap masa panen, satu hektar sawah menghasilkan 5 - 6 ton gabah.
"Nanti akan dievaluasi pembagian bagi hasilnya, apa perlu penambahan atau tidak untuk jatah cadangan pangan," kata dia.
Ke depannya, Elly berharap bisa memperluas area sawah abadi untuk menambah cadangan pangan bagi warga. Hal tersebut masih bisa dimungkinkan karena menurut data Dinas Pertanian, lahan sawah di Bandung masih terhampar luas sekitar 1500 hektar.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah lahan milik pemerintah yang tersebar di Kota Bandung hanya akan difungsikan Ruang Terbuka Hijau (RTH), rumah susun, atau fungsi publik lainnya. Sementara untuk aset yang bentuknya lahan pertanian, akan difungsikan sebagai sawah, atau perkebunan sayur dan buah. "Intinya untuk kepentingan publik," kata dia. (Baca: Cuaca, Pengadaan Beras Juga Tersendat di Garut)
RISANTI
Berita Terpopuler
Tim Sukses Prabowo Dekati Suciwati
Jadi Bintang Porno, Remaja 19 Tahun Bunuh Diri
Protes Rambut Kemaluan di Makanan, KFC Pecat Staf