TEMPO.CO, Pekanbaru - Istri Bupati Kampar, Eva Yuliana, membantah memukul Nur Asmi, warga Pulau Birandang, Kampar Kiri. Aksi pemukulan ini terjadi pada Sabtu, 31 Mei 2014. Hal ini terkait dengan kasus sengketa tanah.
Menurut Eva, justru Asmi yang menyerang dia lebih dulu karena tidak terima dengan penjelasan Bupati ihwal status lahan.
"Tidak benar saya memukul, dia menyikut saya, kemudian tangannya saya tangkap, lalu dilerai oleh ajudan," katanya, saat dihubungi Tempo, 2 Juni 2014. (Baca: Bupati Kampar dan Istri Diduga Aniaya Warga)
Eva menceritakan, pada Sabtu, 31 Mei 2014, sekitar pukul 15.30 WIB. Bupati Jefri bersama Eva serta ajudan bupati berangkat menuju Sungai Pinang, KM 7, Desa Birandang, Kecamatan Kampar Timur, Kampar Kiri, dengan menggunakan mobil Cycnus.
Setibanya di lokasi, kata dia, mereka menjumpai sepasang suami-istri Jamal, 39 tahun, dan Nur Asmi, 36 tahun, di Camp, keduanya mengaku mempunyai lahan di lokasi tersebut. "Bapak Bupati menjelaskan kepada wanita tersebut permasalahan lahan dan wanita tersebut merasa tidak terima dan mengeluarkan kata-kata kotor kepada Pak Bupati," ujarnya.
Mendengar kata kotor tersebut, Bupati Jefri lalu menyuruh Asmi keluar, lalu dia berjalan sambil menggerutu. "Dengan tidak senang Asmi menyikut dengan siku tangan kanannya dan mengenai badan saya, lalu saya tangkap tangannya, dia menyerang saya dan dilerai oleh ajudan," katanya.
Kemudian Bupati Jefri meminta Jamal melerai istrinya dan membawa pergi. Lalu Jamal membawa istrinya pulang dengan sepeda motor sekitar pukul 17.00 WIB.
Tak lama kemudian, kata Eva, rombongan bupati pergi meninggalkan lokasi. Di perjalanan mobil yang ditumpangi bupati dihalangi sepeda motor di tengah jalan milik Jamal.
"Salah seorang ada membawa senjata tajam berupa parang panjang, dengan keadaan tersebut kami terasa terancam dan ajudan bupati, Bripka Very, secara spontan mengawasi si pembawa parang," katanya.
Eva menambahkan, Very kemudian mengangkat pistolnya lalu meminta salah seorang kerabat Jamal menjatuhkan parangnya. Setelah itu dengan waspada ajudan bupati tersebut menyimpan kembali pistolnya. "Tidak ada mengeluarkan peluru," katanya. (Baca: Ajudan Bupati Kampar Diduga Todongkan Pistol)
RIYAN NOFITRA
Berita Terpopuler
Kasus Haji, PPATK: Rekening Anggito Mencurigakan
Dibidik Tersangka, Anggito Kembalikan Uang ke KPK?
Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito