TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Muhammad Akbar menargetkan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) bakal beroperasi tahun depan. Menurut dia, begitu konstruksi selesai tahun depan, sistem ERP langsung digunakan. "Konstruksinya tahun depan. Begitu selesai, tahun depan langsung beroperasi," ucapnya di Balai Kota, Senin, 2 Juni 2014.
Saat ini, ia berujar, pihaknya sedang mempersiapkan dokumen untuk proses tender. Sebab, ia menargetkan tender ERP tahun ini harus digelar. (Baca: Begini Sistem ERP di Jakarta)
Ia juga mengaku tengah membahas soal kriteria dan syarat bagi perusahaan yang bisa mengikuti tender. Beberapa syarat itu yakni perusahaan yang mengikuti tender harus memiliki rekam jejak yang mumpuni dalam bidang teknologi ERP, kemampuan finansial, dan perusahaan yang melakukan penawaran terendah.
Ia menjelaskan pembangunan ERP bersifat investasi. Pemprov menawarkan kepada para investor yang berminat untuk membangun teknologi itu. Jika sudah dibangun, baru Pemprov membayar kepada investor tersebut. Terkait dengan mekanisme pembayarannya sendiri, ia mengaku masih membahasnya. (Baca: Baru Satu Perusahaan Siap Uji Coba ERP)
Pemprov, ia melanjutkan, memperoleh pendapatan dari sistem ERP tersebut. Sebab, setiap mobil yang melintasi jalan dengan teknologi itu diharuskan membayar. Pembayarannya bersifat dinamis dari rentang Rp 20-40 ribu. "Kalau masih macet, kami naikkan dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu. Intinya sampai jalanan tidak macet lagi."
Ia mengatakan hasil pendapatan dari ERP digunakan untuk memperbaiki angkutan umum dan jalan di Ibu Kota. Bisa juga sebagian disisihkan untuk membayar investor. Seperti diketahui, sistem ERP merupakan program Pemprov dalam menanggulangi kemacetan. Uji coba ERP sendiri bakal dilakukan. Perusahaan asal Swedia, Kaspch, tengah membangun infrastruktur ERP di Ratu Plaza. Pembangunan tersebut dalam rangka uji coba.
ERWAN HERMAWAN
Berita Terpopuler
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto
Sultan Didesak Agar Tegas Selesaikan Intoleransi di DIY