Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak-anak Setuju Lokalisasi Dolly-Jarak Ditutup

image-gnews
Suasana keramaian di jalan masuk lokalisasi prostitusi gang Dolly di jalan Jarak, Surabaya (24/5). TEMPO/Fully Syafi
Suasana keramaian di jalan masuk lokalisasi prostitusi gang Dolly di jalan Jarak, Surabaya (24/5). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Hasil survei periode Desember 2013-Januari 2014 yang dilakukan oleh Tim Ikatan Dai Lokalisasi (IDIAL) Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur mencatat bahwa anak-anak yang hidup di lingkungan lokalisasi Dolly-Jarak, Surabaya, setuju tempat itu ditutup. Anak-anak 100 persen sepakat Dolly-Jarak ditutup, pekerja seks 25 persen, rumah tangga 60 persen, pedagang kecil 50 persen, dan hanya 20 persen pramusaji setuju Dolly-Jarak ditutup.

"Mereka (anak-anak) tidak mendapatkan manfaat sedikit pun dari aktivitas prostitusi di kedua lokalisasi tersebut. Mereka yang setuju adalah anak-anak yang menjadi korban (lokalisasi Dolly-Jarak)," kata Sekretaris IDIAL Muhammad Yunus kepada Tempo, Senin, 2 Juni 2014.

Survei melibatkan 50 responden, terdiri atas sepuluh pekerja seks, sepuluh muncikari, lima pramujasa, lima pedagang UKM, sepuluh rumah tangga biasa, dan sepuluh anak-anak. Metodologi penelitian bersifat kualitatif dengan indept interview kepada semua responden. Pertanyaan yang disebarkan terkait dengan kepercayaan diri dan motivasi berkarya setelah lokalisasi Dolly-Jarak ditutup.

Sedangkan yang menolak Dolly-Jarak ditutup adalah muncikari 100 persen, pekerja seks 65 persen, rumah tangga 40 persen, pedagang kecil 50 persen, dan 80 persen pramujasa. Responden yang menolak penutupan mayoritas responden yang bergantung secara langsung pada aktivitas prostitusi dan belum mendapatkan jaminan kepastian kehidupan ekonomi setelah penutupan lokalisasi. Sejatinya, kata Yunus, mereka tidak menolak penutupan asalkan pemerintah kota menjamin kepastian pekerjaan setelah penutupan dan ada fasilitas untuk berwiraswasta.

Responden anak-anak merasa terganggu atas aktivitas prostitusi, seperti seringnya melihat para pekerja seks berpakaian seronok, melakukan adegan ciuman dan mabuk, suara dentuman musik saat istirahat dan belajar, serta pertengkaran dan kata-kata kotor yang kerap didengar. Dampaknya, anak-anak merasa risih dan terganggu. Jika dibiarkan, Yunus yakin kehidupan lokalisasi bisa berdampak buruk dalam membentuk karakter dan pribadi anak.

Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mengatakan penutupan Dolly-Jarak ibarat dua sisi mata uang. Antara melindungi masa depan anak-anak dan menjamin perputaran ekonomi warga setelah Dolly ditutup. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu sepakat dengan pandangan Tri Rismaharini yang ingin melindungi masa depan anak-anak.

Konsep menjadikan Dolly sebagai pusat ekonomi baru, sentra PKL, dan taman bermain, kata Wisnu, harus dibicarakan bersama warga sekitar. Upaya ini penting untuk mengetahui keinginan warga setelah Dolly ditutup. "Penyelesaiannya harus tuntas. Enggak bisa parsial. Saya bukan enggak setuju, tapi pemkot harus jelas programnya." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DIANANTA P. SUMEDI 

Berita Terpopuler:
Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito
116 Pegawai Kementerian Agama Masuk Daftar Hitam 
Honorer Ini Tarik Rp 1,4 Miliar di Rekening Haji 
Pegawai Ini Terima Rp 1,3 Miliar dari Travel Haji

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

20 Mei 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.


Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

19 Mei 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.


Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.


Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.


Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

23 Februari 2017

Ilustrasi prostitusi. Theglobeandmail.com
Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.


Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

17 Februari 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.


Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

10 Desember 2016

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid
Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.


Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

10 Desember 2016

TEMPO/Iqbal Lubis
Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.


Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

5 Desember 2016

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.


Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

21 November 2016

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.