TEMPO.CO, Pekanbaru - Nur Asmi, 36 tahun, korban penganiayaan istri Bupati Kampar Eva Yuliana, mengalami trauma. Ia terpaksa dirawat di Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad, Pekanbaru. "Istri saya syok," kata Jamal saat ditemui Tempo, Senin, 2 Juni 2014.
Asmi juga mengalami luka lebam di sekujur tubuh. Pantauan Tempo, Asmi terbaring lemah dengan tangan diinfus. Terdapat luka lebam di bagian tangan sebelah kiri. Ia juga merasa kesakitan di bagian perut karena dipukul tiga orang sekaligus. Namun, Asmi masih bisa berbicara dan menjawab pertanyaan wartawan.
"Di punggung juga terdapat luka lebam. Perut saya sakit karena pukulan di bekas operasi caesar waktu melahirkan," kata Asmi, kepada Tempo. (Baca:Bupati Kampar dan Istri Diduga Aniaya Warga)
Asmi mengaku tidak menyangka petinggi di Kabupaten Kampar itu berbuat sekasar itu. "Saya pikir beliau orangnya baik, ternyata jahat. Dia kan pejabat, apa salahnya berbicara baik-baik mencari jalan keluar persoalan lahan itu," ujar Asmi menyesalkan.
Aksi pemukulan terjadi pada Sabtu, 31 Mei 2014. Asmi dipukul Eva Yuliana beserta dua ajudan bupati. Korban juga mendapat ancaman ditembak oleh seorang ajudan bupati yang mengeluarkan pistol. Peristiwa itu terjadi saat Bupati Kampar Jefri Noer menuduh Jamal dan istrinya telah mencaplok lahan milik Pemerintah Kabupaten Kampar. Lahan tersebut sudah ditanam sawit oleh investor dan rencananya bakal dibangun pabrik kelapa sawit. (Baca:Bantah Aniaya, Kronologi Versi Istri Bupati Kampar)
Eva Yuliana membantah segala tuduhan tersebut. Menurut dia, justru Asmi yang menyerang lebih dulu karena tidak terima dengan penjelasan Bupati ihwal status lahan. "Tidak benar saya memukul dia, tapi dia menyikut saya. Kemudian tangannya saya tangkap, lalu dilerai ajudan," katanya.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler:
Honorer Ini Tarik Rp 1,4 Miliar di Rekening Haji
Pegawai Ini Terima Rp 1,3 Miliar dari Travel Haji
Ahok Marah-marah Saat Ditanya Kasus PAM Jaya