TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan perusahaan milik negara menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 286,3 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014. Angka ini merupakan total dari RKAP seluruh 137 perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
"Angka ini lebih besar dibanding prognosa tahun 2013 sebesar Rp 184,36 triliun," kata Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2014. (Baca: Tak Punya Uang, CT: Pemerintah Jangan Sombong)
Perusahaan pelat merah di bidang energi, seperti PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), tercatat memiliki belanja modal tertinggi masing-masing sebesar Rp 82,45 triliun dan Rp 57,54 triliun. Hal ini tak lepas dari adanya beberapa proyek strategis BUMN yang akan dilakukan pada 2014.
Pertamina, misalnya, berencana mengakuisisi sejumlah blok migas. Dalam RKAP-nya, perusahaan tersebut memperkirakan nilai belanja modal yang dibutuhkan untuk akuisisi mencapai Rp 31,48 triliun. (Baca: Dirut Pelni yang Dipecat Dahlan Ternyata Raup Laba)
Di lain pihak, PLN berencana membangun proyek jalur transmisi interkoneksi Jawa-Sumatera dengan menggunakan belanja modal sebesar Rp 7,9 triliun. Perusahaan setrum negara itu juga akan membangun pembangkit tenaga listrik dengan nilai belanja sebesar Rp 2,48 triliun.
Berikut sepuluh perusahaan BUMN dengan belanja modal terbesar:
1.Pertamina Rp 82,45 triliun
2. PLN Rp 57,54 triliun
3. Angkasa Pura II Rp 7,58 triliun
4. Pelindo II Rp 7,13 triliun
5. PT KAI Rp 6,48 triliun
6. Angkasa Pura I Rp 5,89 triliun
7. Pelindo III Rp 4,52 triliun
8. Perkebunan Nusantara III Rp 2,34 triliun
9. Perkebunan Nusantara IV Rp 1,60 triliun
10. Perkebunan Nusantara VII Rp 1,02 triliun
Soal belanja modal ini, sebelumnya ekonom dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, memperkirakan penyerapan belanja modal bakal makin buruk tahun ini. Hal ini terutama terlihat dari belanja modal sejumlah kementerian yang diprediksi lebih fokus mengurusi politik ketimbang pekerjaan di kementeriannya. “Apalagi mereka yang berpikir pertengahan tahun depan tidak akan menjadi menteri lagi," tuturnya beberapa waktu lalu.
ANANDA PUTRI | ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terpopuler:
Mari Pangestu Usulkan Visa Gratis ke Negara Muslim
Survei BPS: Orang Indonesia Ternyata Cukup Bahagia
Thailand Kompetitor Utama Indonesia Hadapi 2015