TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan industri otomotif domestik menunjukkan tren positif hingga akhir kuartal I 2014. "Ada kenaikan tujuh persen dibanding tahun lalu," katanya ketika dihubungi Tempo, Ahad, 8 Juni 2014.
Data Gaikindo menunjukkan peningkatan produksi, penjualan, dan ekspor mobil pada Januari-April 2014 dibanding periode yang sama 2013. Untuk produksi, kenaikan mencapai 18 persen dari 390.035 menjadi 461.059 unit dan penjualan membukukan peningkatan 9 persen dari 398.249 menjadi 435.382 unit. Adapun ekspor mobil jadi (CBU) naik 14 persen dari 57.029 menjadi 65.088 unit dan impor CBU menurun 37 persen dari 60.535 menjadi 37.843 unit. (Baca: Penjualan Mobil April 2014 Melambat).
Menurut Jongkie, penurunan impor mobil CBU disebabkan sebagian besar komponen mobil sudah diproduksi dan dirakit di dalam negeri, seperti Toyota Vios dan Toyota Etios. "Tidak semua mobil mewah diimpor dalam bentuk CBU. Mercedes dan BMW sudah mulai merakit komponennya di Indonesia. Penurunan impor suatu hal yang bagus," ujarnya.
Jongkie menilai penurunan impor bukan karena aturan Pajak Penjualan atas Barang Mewah bagi mobil di atas 3000 cc. Segmen untuk mobil kapasitas besar itu sangat kecil sehingga dampaknya bagi industri otomotif tidak terlalu besar. (Lihat juga: Usai Pilpres, Penjualan Mobil Mewah Lari Kencang).
Kendati menunjukkan tren positif, Jongkie memprediksi akan terjadi penurunan penjualan untuk sementara hingga akhir Juli mendatang. Alasannya, menjelang bulan puasa dan Lebaran, kerja efektif hanya berlangsung dua pekan. "Kami tidak bisa kirim barang karena pekerja libur, tol ditutup untuk angkutan berat, begitu juga pelabuhan yang akan dimaksimalkan untuk arus mudik," katanya.
RIDHO JUN PRASETYO
Berita utama:
Debat Capres, Prabowo Mungkin Menyerang Jokowi
Heboh Meteor di Jakarta, LAPAN: Itu Jejak Pesawat
Persiapan Debat, Istri Jokowi Siapkan Jamu Rahasia