TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga tenaga pengajar di Jakarta International School (JIS) mendatangi Polda Metro Jaya, Kamis, 12 Juni 2014. Kedatangan mereka untuk melaporkan dugaan pencemaran nama yang dilakukan orang tua siswa, terkait dengan kasus kekerasan seksual di sekolah tempat mereka bekerja. (Lihat: Runutan Waktu dan Tersangka Pelecehan Seksual di JIS)
"Ada orang tua bernama Dewi, dia menyebarkan email dan Whatsapp ke orang tua lainnya yang mengatakan seolah mereka melakukan tindak pidana pelecehan seksual," kata Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum tiga guru JIS itu.
Ketiga tenaga pendidik JIS yang melapor itu adalah Elsa Donohue yang berkewarganegaraan Amerika Serikat selaku Kepala Sekolah TK dan SD, Neil Betlemen yang berkewarganegaraan Kanada selaku staf SD, dan Ferdinan Cong yang berkewarganegaraan Indonesia selaku asisten guru SD kelas I.
Mereka menilai perbuatan Dewi telah mencoreng nama baik mereka sebagai pengajar. Dalam pertemuan orang tua murid pada April lalu, Dewi mengatakan putranya lolos dari serangan petugas kebersihan yang saat ini ditetapkan sebaga tersangka. "Dia tidak pernah bilang ada guru yang terlibat. Tetapi dalam email yang dia sebar, dia justru menyebut adanya keterlibatan guru," kata Mamay, orang tua siswa yang turut datang ke Polda untuk mendukung pelaporan itu. (Lihat: Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS)
Dalam email dan Whatsapp itu, kata Hotman, disebutkan Neil dan Ferdinan melakukan kekerasan seksual. Sedangkan Donohue disebut merekam kejadian itu. Donohue menyatakan bahwa tuduhan yang disebutkan oleh Dewi terhadap dirinya dan rekannya sama sekali tidak benar. "Kami ingin nama kami dibersihkan," kata Donohue.
Sebelumnya polisi menyebutkan ada empat guru yang tidak dideportasi karena diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual di JIS. Namun, mereka mengaku tidak mengetahui ihwal satu orang guru lainnya. Mereka mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.30 WIB. Dalam pelaporan itu, turut hadir perwakilan orang tua murid, sekitar lima orang, yang menyatakan bahwa tuduhan dalam email itu tidak benar.
APRILIANI GITA FITRIA
Berita lain:
Sumbangan untuk Jokowi-JK Capai Rp 35 Miliar
Moderatori Debat Capres, Erani Ungguli Tiga Ekonom
Moderator Debat Capres Jawab Kritik Lewat Twitter