TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Monas, Jakarta Pusat, mengatakan tidak ada panitia yang melakukan penggandaan kartu identitas untuk PKL. "Kami bisa pastikan, itu bukan dari panitia," ujar Fitra Zarkasih, koordinator keamanan dan kebersihan PRJ Monas, saat ditemui Tempo di lokasi PRJ hari ini, Selasa, 12 Juni 2014.
Sampai hari ketiga pelaksanaan PRJ, panitia mengaku PKL semakin banyak. "Semua ingin masuk ke lokasi PRJ," ujar Febry Rufiandhy, bagian promosi PRJ, saat ditemui Tempo di stan panitia, Selasa, 12 Juni 2014. Akibat hal tersebut, penggandaan kartu identitas para PKL diperkirakan terjadi. "Karena hanya PKL yang ada kartu identitas yang boleh masuk," kata Febry.
Sebelum PRJ dimulai, panitia telah mendapatkan data 1.248 PKL di Monas. Setelah melalui proses seleksi oleh Dinas Industri DKI Jakarta, hanya sekitar 480 PKL yang berhak berdagang saat PRJ berlangsung. "Selebihnya tidak dapat dan tidak boleh berjualan di sekitar Monas," kata Fitra. Namun, setelah panitia PRJ melakukan pemeriksaan setiap pagi yang dibantu UPT Monas dan Satuan Polisi Pamong Praja, ternyata jumlah PKL bertambah. Sekitar 3.000 PKL sudah masuk ke lokasi PRJ Monas.
"Anehnya, sebagian mereka pakai kartu identitas seperti yang dibagikan panitia," ujar Zaenal Hafiz, salah satu panitia PRJ bagian kesekretariatan. Namun, menurut panitia PRJ, terlihat perbedaan antara kartu identitas asli dan palsu. "Yang palsu, kalau diperhatikan, kelihatan hasil scan-nya, warna enggak sama, agak pudar," ujar Zaenal.
Ternyata, kemarin, petugas UPT Monas baru saja menangkap 15 PKL yang ketahuan memakai kartu identitas palsu. "Kartu dirobek dan mereka langsung diusir keluar dari lokasi Monas," tutur Febry. Memang, panitia tidak memberikan sanksi berat. "Asal tidak melawan dan mau langsung keluar, ya sudah," katanya.
ODELIA SINAGA
Berita Terpopuler:
Sore Ini, SBY Dikukuhkan Jadi Guru Besar
Konsumen Pilih BBM Ketimbang Whatsapp dan Line
Putra Samarinda Cukur Persiba Bantul 3-0
Terpukau, Krisdayanti Dukung Jokowi