TEMPO.CO, Queensland - Pisang dikenal sebagai makanan yang mengandung vitamin A yang baik untuk tubuh. Namun, agar kandungannya lebih banyak, Profesor James Dale dari Queensland University, Australia, melakukan rekayasa genetika agar pisang bisa merevolusi kesehatan anak-anak di berbagai negara berkembang yang kekurangan vitamin A. (Baca: Orang Indonesia Paling Doyan Pisang)
Penelitian yang didukung oleh yayasan milik Bill Gates, Bill and Melinda Gates Foundation, ini merekayasa pisang dari Uganda, yang diberi kandungan alfa dan beta karotena untuk diubah menjadi vitamin A.
Pisang yang dikemas dengan mikronutrien ini sedang menjalani pengujian pertama pada manusia di Amerika Serikat. Uji coba ini untuk membuktikan bahwa kandungan vitamin A yang banyak pada pisang akan membantu melawan kebutaan dan penyebab kematian bayi pada masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh dunia.
"Akibat kekurangan vitamin A, sekitar 650-700 ribu anak di dunia meninggal setiap tahun. Setidaknya 300 ribu di antaranya mengalami kebutaan," kata Dale seperti dilaporkan TIMES, Senin, 16 Juni 2014.
Dale memilih pisang Uganda karena buah ini adalah makanan pokok dan memberikan penghasilan untuk masyarakat Afrika Timur, tapi masih rendah nutrisi seperti zat besi dan vitamin A. Dale menjelaskan ilmu pengetahuan yang maju akan memperkaya tanaman pokok seperti pisang Uganda dengan pro-vitamin A untuk nutrisi yang bermanfaat. (Baca: Konsumsi Pisang Turunkan Risiko Stroke)
Percobaan ini akan berlangsung selama enam pekan dan diharapkan membuahkan hasil yang baik pada akhir tahun ini. Jika sudah disetujui oleh badan kesehatan, rencananya pisang rekayasa ini bisa tumbuh dan tersebar di Uganda, Rwanda, Tanzania, dan Kenya pada 2020 mendatang.
RINDU P. HESTYA | TIMES
Berita Lain:
Penemu Rompi Anti-Kanker Terganjal Izin Edar
Asus Targetkan 10 Persen Pasar Sabak Digital
HP Luncurkan PC All in One Android 21,5 Inci