TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu benda penting dalam ajang Piala Dunia 2014 adalah bola Brazuca dari Adidas. Dibanding Jabulani yang digunakan pada Piala Dunia 2010, Adidas mengklaim bahwa Brazuca lebih mudah dikendalikan daripada pendahulunya. (Baca: Brazuca, Bola Resmi Piala Dunia 2014)
Namun, tak puas hanya dengan klaim perusahaan, Kepala Eksperimental Cabang Aero-Fisika di National Aeronautics and Space Administration (NASA), Rabi Mehta, ingin melakukan uji coba dulu untuk membuktikan pernyataan Adidas. Mehta ingin mencari tahu apakah Brazuca lebih "jinak" dibandingkan Jabulani.
Mehta meletakkan Brazuca dalam sebuah kotak terowongan angin dengan jarak tepi yang sama. Udara akan ditiupkan pada Brazuca dari berbaga arah dengan kecepatan berbeda yang dapat dikendalikan. Mehta melakukan ini untuk mengetes kemampuan aerodinamis yang diunggulkan Brazuca. (Baca: Inilah Pria Penendang Brazuca Pertama Piala Dunia)
Dalam kotak itu, Mehta juga menyebar asap tipis untuk melihat perubahan bola. Asap ini juga dapat memperlihatkan berapa kecepatan bola saat knuckling atau saat bola bergetar di udara.
Hasilnya, Brazuca hanya akan mengalami getaran sekitar 48 km per jam. Getarannya lebih rendah bila dibandingkan dengan Jabulani yang bisa mencapai 80 km per jam atau bola lain pada umumnya.
Hal ini disebabkan karena perbedaan jumlah panel pada Jabulani dan Brazuca. Jabulani memiliki delapan panel dengan jahitan yang lebih panjang dan dalam. Sementara, Brazuca hanya memiliki enam panel shuriken yang saling menyatu. Jika permukaan bola semakin banyak benjolan, maka kemungkinan untuk bergetar juga akan lebih besar.
"Bahan yang digunakan dan kekasaran permukaan dapat mempengaruhi kemampuan aerodinamis bola. Para pemain harus senang dengan bola baru ini. Brazuca memang lebih stabil di udara dan lebih mudah dikendalikan dibanding bola sebelumnya," kata Mehta.
RINDU P. HESTYA | DISCOVERY NEWS
Berita Lain:
Penemu Rompi Anti-Kanker Terganjal Izin Edar
Asus Targetkan 10 Persen Pasar Sabak Digital
HP Luncurkan PC All in One Android 21,5 Inci