TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Setidaknya 66 imigran asal Indonesia dikhawatirkan telah tenggelam setelah perahu kayu yang mereka tumpangi karam karena kelebihan muatan di lepas pantai barat Malaysia pada Selasa, 17 Juni 2014.
“Ini merupakan kapal ilegal dan semua penumpang adalah orang Indonesia,” kata Muhammad Zuri, juru bicara dari Badan Penegakan Maritim Malaysia, kepada Reuters. Menurut dia, saat ini Malaysia telah mengirimkan tiga kapal untuk melakukan pencarian.
Dilansir dari laman New Straits Times, kapal ini tenggelam pada Selasa dinihari di 3 kilometer dari kota pesisir Banting di Selat Malaka.
Kapal ini membawa 97 imigran Indonesia, termasuk perempuan dan anak-anak. Karena kelebihan muatan dan tak layak untuk perjalanan laut, kapal ini akhirnya tenggelam. Sebelumnya, Zuri mengatakan 61 orang hilang, tapi kemudian hanya 31 imigran yang berhasil diselamatkan.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS | NST
Terpopuler
Wanita Ini Jual Jasa Prostitusi di Perpustakaan
Habis Bunuh Istri, Pria Ini Tonton Piala Dunia
Rakyat Armenia Tertarik Tenun Ikat Indonesia