TEMPO.CO, Solo - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, membantah jika konferensi pers Wiranto terkait dengan Prabowo Subianto merupakan bentuk kampanye hitam atas lawannya tersebut. Menurut dia, pernyataan Wiranto tersebut merupakan kesaksian sebagai salah satu pelaku.
"Black campain gimana? Beliau ini kan menyampaikan sebagai pelaku. Beliau sebagai Panglima (waktu itu). Beliau dulu sebagai atasan Pak Prabowo, jadi tahu. Fakta-faktanya, ya, seharunya beliau tahu," katanya di Solo, Jumat, 20 Juni 2014. Ia membantah jika sebelumnya diberitahu soal konferensi pers Wiranto itu. "Saya di lapangan terus, ya, tanya saja ke Pak Wiranto. Masa saya semua hal harus tahu," katanya. (Baca: Prabowo: Saya Tak Mau Menilai Rival Saya)
Jokowi menolak memberikan komentar soal pernyataan Wiranto itu. Menurut dia, pernyataan Wiranto seharusnya valid karena ia merupakan arasan Prabowo saat itu. "Kalau atasannya sudah menjawab, ya, sudah. Tanyakan saja ke Pak Wiranto yang dulu atasan Pak Prabowo," katanya. (Baca: Puan: Obor Rakyat Tak Gerus Elektabilitas Jokowi)
Kemarin, Wiranto mengadakan konferensi pers terkait dengan surat Dewan Kehormatan Perwira. Menurut dia, saat itu, Prabowo diberhentikan secara tidak hormat. Wiranto menyerahkan pada masyarakat bagaimana mengartikan pemberhentian tersebut.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Gang Dolly dan Tragedi Berdarah Sumiarsih
Tolak Fitnah, Banyu Biru Sebar Tabloid Jokowi-JK
Kolom Agama di KTP, Pengamat Sepakat Musdah Mulia