Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Naiknya Harga Minyak Diprediksi Hingga Akhir Tahun  

image-gnews
REUTERS/Lee Jae-Won
REUTERS/Lee Jae-Won
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Kenaikan harga minyak dunia yang diakibatkan oleh berhentinya pasokan minyak Irak, diprediksi berlangsung hingga akhir tahun.

"Situasi geopolitik Irak akan mereda paling lama dua bulan ke depan. Tapi dampak kenaikan harganya bisa sampai enam bulan ke depan," ujar Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 Juni 2014. (Baca juga: Permintaan Naik, Harga Minyak Dunia Terkerek)

Kenaikan harga minyak mentah menjadi US$ 106 per barel, kata Mamit, dapat mempengaruhi nilai beli bahan bakar minyak pemerintah. Sementara, pemerintah mengasumsi harga minyak mentah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014, sebesar US$ 105.

Pemerintah, kata Mamit, mesti segera mengantisipasi berbagai hal agar terlepas dari ancaman kenaikan harga tersebut.

"Salah satunya dengan menyiapkan budget cukup, demi menambal terpelesetnya asumsi makro," ujarnya.

Dia mengatakan kenaikan serupa pernah terjadi akibat memanasnya situasi politik di Nigeria pada 2009. Saat itu, harga minyak melesar di atas US$ 73 per barel, menyusul acuan harga minyak yakni US$ 72,54 per barel. Berkurangnya stabilitas stok minyak mentah itu, lanjut Mamit, akan ditambal oleh bertambahnya pasokan minyak dari negara penghasil lainnya, seperti Arab Saudi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri menganggap kenaikan harga minyak yang melanda dunia hanya bersifat temporer.

"Enggak usah cemas, kita lihat saja. Pemerintah memonitor terus perkembangan harga minyak dunia," ujar dia saat ditemui di Jalan Banteng, Ahad, 22 Juni 2014.

Kenaikan tersebut, disebabkan oleh kondisi geopolitik Irak yang memanas. Serangan sekelompok pasokan pemberontak yang ingin menduduki kota-kota besar Irak, membuat sejumlah kilang minyak di negara tersebut berhenti beroperasi.

PERSIANA GALIH

Berita Lain
Redenominasi Rupiah Dinilai Tak Bisa Dilakukan pada 2014

Penghapusan Bea Masuk Kakao Masih Wacana

Libur Sekolah, Taman Rekreasi Banjir Pengunjung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPDPKS dan Kementerian ESDM Bahas Energi Bersih Biodiesel B35

16 jam lalu

Petugas menunjukkan perbedaan bahan bakar B20 dan B30 saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan
BPDPKS dan Kementerian ESDM Bahas Energi Bersih Biodiesel B35

BPDPKS Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM bahas energi Biodiesel B35 sebagai upaya peningkatan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan.


Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

1 hari lalu

Ilustrasi guru di sebuah sekolah madrasah. Foto : Kemenag
Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.


Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

2 hari lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia


Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.


Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

8 hari lalu

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id
Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.


Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

9 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?


Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

14 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.


Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

15 hari lalu

Ilustrasi investasi. pixabay
Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

16 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

21 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.