TEMPO.CO, Lumajang - Kantor Sosial mulai melacak keberadaan puluhan pekerja seks komersial eks Dolly yang pulang kampung. Sebanyak 28 PSK dari sekitar 1.449 eks Dolly dikabarkan berasal dari Kabupaten Lumajang.
Dalam rangka melakukan pelacakan tersebut, Kantor Sosial Kabupaten Lumajang mengumpulkan 21 tenaga kesejahteraan sosial tingkat kecamatan, Senin, 23 Juni 2014.
"Kami menerjunkan TKS tingkat kecamatan untuk memastikan mereka (PSK) ini sudah pulang atau belum," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Kantor Sosial Kabupaten Lumajang Sulikati kepada Tempo, Senin, 23 Juni 2014. (Baca: Dolly Ditutup, Risma: Yang Melanggar Ditindak)
Para TKS akan langsung akan langsung terjun ke desa untuk mendatangi rumah mereka satu per satu.
"Kami tidak bisa secara langsung dan serta merta. Pelan-pelan karena khawatir tersinggung," katanya.
Setelah bertemu dengan para PSK eks Dolly ini, pihaknya akan melakukan pendekatan perihal apa sebenarnya keinginan mereka setelah pulang kembali ke kampung.
"Kami hanya memiliki program pelatihan tata boga saja. Kalau mereka ingin yang lain, maka kami akan mengirim mereka ke tempat pelatihan di Kediri," ujarnya.
Sulikati mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah ke-28 PSK eks Dolly dari Lumajang ini sudah pulang kampung atau belum.
"Baru akan kami lacak. Deklarasinya kan pada 18 Juni lalu," katanya. (Baca juga: PSK di Dolly Mengaku Tidak Suka Pria Perkasa)
Di lain pihak, upaya rehabilitasi terhadap para PSK eks Dolly ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Lumajang, Muflih Farid. Dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan Ikatan Dai Areal Lokalisasi (Idial) untuk membantu merehabilitasi para PSK ini.
Namun, Farid meragukan para PSK eks Dolly ini akan benar-benar pulang ke Lumajang. Dia mengatakan untuk merehabilitasi para PSK ini bukan hal yang mudah meskipun bukan tidak mungkin untuk dilakukan.
Muflih mengatakan pekerjaan rumah di Kabupaten Lumajang sendiri terkait penanganan PSK liar masih belum terselesaikan. MUI Lumajang bahkan mendapat laporan ada lebih dari 100 PSK liar yang beroperasi di Lumajang.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Lain
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar
Dapat Sabuk Hitam, Wakil Ketua PPATK Bergelar Pendekar
Sting Tak Akan Wariskan Harta kepada Anaknya