Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendukung Jokowi dan Prabowo Bentrok di Yogya

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Massa pendukung Prabowo-Hatta terlibat adu mulut sejenak dengan massa pendukung Jokowi-Kalla di Kawasan Bundaran HI, Jakarta (24/5).   TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Massa pendukung Prabowo-Hatta terlibat adu mulut sejenak dengan massa pendukung Jokowi-Kalla di Kawasan Bundaran HI, Jakarta (24/5). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan antarsimpatisan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendukung calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Partai Persatuan Pembangunan pendukung Prabowo-Hatta di Kota Yogyakarta pecah di kawasan Ngampilan-Ngabean, Selasa sore, 24 Juni 2014.

Tak ada korban jiwa ataupun luka akibat bentrokan yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu. Namun peristiwa itu membuat ruas jalan di simpang Terminal Ngabean, terutama Jalan Letjen Soeprapto-Wachid Hasyim, lumpuh total sekitar dua jam akibat berkumpulnya massa.

Kendaraan wisatawan yang memadati kawasan yang hanya berjarak 500 meter dari Jalan Malioboro itu pun harus menunggu lama demi bubarnya massa. Sedangkan sejumlah akses jalan kampung diblokade warga.

Seorang saksi mata, Adi Marjiono, mengatakan bentrokan bermula saat kedua massa bertemu di simpang Ngabean setelah menggelar konvoi keliling kota.

"Tiba-tiba ada yang melempar botol kaca di tengah jalan, dan disusul saling lempar batu masing-masing kelompok," kata Adi.

Namun sekitar 300 personel polisi sudah siap mengantisipasi potensi bentrok di perbatasan basis massa dua partai itu, sehingga aksi lempar batu dapat diredam dan tak merusak fasilitas atau melukai warga sipil.

Kepala Kepolisian Kota Besar Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso yang turun langsung melerai massa menuturkan bentrok terjadi karena adanya agenda kampanye berbarengan dari massa PDIP dan PPP.

"Pendukung Prabowo jadwalnya menghadiri kampanye Rhoma Irama di Bantul, sedangkan pendukung Jokowi menghadiri kirab budaya di Alun-alun Utara," tutur Slamet.

Informasi kepolisian, simpatisan Prabowo, khususnya massa dari PPP, dalam perjalanan menghadiri kampanye raja dangdut itu sempat melakukan perusakan posko PDIP di sejumlah titik, seperti di Brontokusuman, Sugeng Jeroni, dan Mantrijeron.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada posko dan rumah warga biasa yang dilempari batu," kata Slamet. Aksi pelemparan batu massa pendukung Prabowo itu lantas menyulut kemarahan simpatisan PDIP.

"Akhirnya memicu lagi bentrok di kandang masing-masing," ujarnya.

Pihak kepolisian sendiri masih berjaga di simpang Ngabean hingga jelang magrib ini untuk mengantisipasi gesekan kedua kubu.

PRIBADI WICAKSONO


Berita Terpopuler:
ISIL Rekrut Bocah Belasan Tahun untuk Berperang 
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi
Chappy Hakim: Indonesia Tak Cukup Beli Drone 
Ide Gila Ahok Supaya Monas Tetap Asri  

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.