TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Hadar Navis Gumay, mengatakan persiapan logistik pemilihan presiden sudah sejalan dengan rencana. Menurut dia, hampir semua surat suara telah dicetak, kecuali untuk kuota tambahan. Formulir kebutuhan pemilu 90 persen sudah selesai dan tinggal didistribusikan.
"Tinggal menyelesaikan penyortiran dan pelipatan kertas suara," ujar Hadar ketika ditemui dalam pemaparan hasil survei International Foundation for Electoral System, Rabu, 25 Juni 2014.
Hadar menuturkan, jika pengadaannya sudah selesai, kertas suara akan digabung dengan elemen logistik lain, seperti formulir, kotak suara, dan tinta. Kemudian akan didistribusikan ke panitia pemilihan kecamatan. (Baca: Jokowi Tak Mau Diberi Songket Palembang Gratis)
Tak hanya itu, Hadar mengatakan penyediaan alat bantu untuk penyandang tunanetra juga sudah selesai. "Semacam template dengan huruf braille," tutur Hadar. Untuk disabilitas yang lain diperbolehkan menggunakan pendamping untuk membantu, bisa dari kerabat atau petugas pemungutan suara yang sudah menandatangani formulir kesediaan menjaga rahasia.
Komisi Pemilihan Umum menggelontorkan anggaran Rp 7,9 triliun untuk pilpres dua putaran. Dana itu diperinci menjadi Rp 4 triliun untuk putaran pertama dan Rp 3,9 triliun untuk putaran kedua. (Baca: Gitaris Queen Nyatakan Lagu Prabowo Tak Berizin)
Untuk biaya logistik, pagu anggaran pengadaan untuk dua pasangan calon presiden dan wakil presiden sebesar Rp 70,7 miliar. Sedangkan perolehan nilai kontrak pasca-pelelangan Rp 46,7 miliar. Artinya, KPU menghemat sedikitnya Rp 23,9 miliar anggaran negara yang disiapkan.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi
Menhan Bantah Argumentasi Jokowi Soal Tank Leopard
Di Balik Pembreidelan Tempo
Goenawan Mohamad: Media Tak Harus Netral