TEMPO.CO, Jakarta - Hatta Rajasa lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia saat memberikan sambutan atas kedatangan penyanyi religi asal Swedia, Maher Zain.
“Izinkan saya, saya akan menggunakan bahasa Indonesia karena seperti yang kita tahu, di sini banyak orang Indonesia, maka saya ikuti yang mayoritas,” kata Hatta sembari tertawa di Hotel Four Seasons Jakarta, Selasa, 1 Juli 2014.
Hatta datang dalam konferensi pers konser Maher Zain sore itu dengan didampingi CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dan politikus Golkar, Tantowi Yahya.
Penyanyi Swedia yang populer dengan lagu Insha Allah, Maher Zain, akan tampil dalam konser yang dimotori oleh simpatisan dan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Konser tersebut akan digelar di Istora Senayan pada Rabu, 2 Juli 2014, pukul 21.00 WIB.
“Saya ingin sampaikan bukti nyata bahwa Maher memberikan dukungan pada pasangan nomor satu Prabowo-Hatta,” kata Hary Tanoe. (Baca: Doa Maher Zain buat Hatta, 'May Allah Help You'
Konser ini, menurut Hatta, merupakan acara yang diharapkan dapat memberikan kesejukan di tengah suasana politik yang panas dan kompetisi yang ketat. “Kesejukan harus membawa kita sesama warga bangsa penuh pada suasana persaudaran,” ujarnya. Hary menambahkan, Maher akan membawakan lagu yang cocok dengan suasana Ramadan.
Acara ini digelar untuk undangan yang terdiri atas relawan dan pendukung pasangan Prabowo-Hatta. Sebanyak 6.000 undangan disiapkan untuk pendukung Prabowo yang mau menyaksikan aksi penyanyi yang pernah berduet dengan vokalis band Padi, Fadly, ini. “Para pendukung tinggal mengambil undangan ke Rumah Polonia sebelum acara,” ujar Hary.
Hatta mengatakan penyelenggaraan konser ini merupakan salah satu upayanya untuk menguatkan dan menyatukan para pendukungnya. Namun, kata dia, hal yang lebih utama adalah soal menikmati ketenangan di bulan puasa ini.
“Tentu jangan lihat sisi itu dulu, tapi bagaimana kita mengingatkan bulan Ramadan ini dapat membawa keteduhan. Musik itu membuat kita menjadi satu karena menggunakan bahasa hati. Orang jarang berdebat soal seni karena pakai perasaan,” kata Hatta.
AISHA SHAIDRA
Berita Terpopuler
Trik SBY Agar Tak Kena Tilang Polisi
Ribuan Siswa Serbu Kantor Dinas Pendidikan Cirebon
Jelang Pilpres, Bupati Karanganyar Tebar Insentif
Surabaya Harus Waspadai Kerawanan Selama Pilpres