TEMPO.CO, London-Final Roger Federer dan Novak Djokovic di lapangan utama, Wimbledon 2014 akan menjadi bersejarah. Sebelumnya kedua mantan petenis nomor satu dunia tersebut telah bertemu sebanyak 34 kali.
Dari catatan pertemuan mereka, Federer unggul dua kali, dengan skor 18-16. Keduanya pun sudah paham betul ihwal gaya permainan dan karakter bermain masing-masing.
Menurut Federer, hal terpenting untuk menaklukkan Djokovic ialah dengan tampil agresif. Dari pengalamannya, petenis asal Serbia itu bakal menyulitkan dengan permainan bola-bola menyilang. (Baca juga: Federer Incar Gelar Kedelapan Wimbledon.)
Djokovic pun amat lihai memainkan bola di area pertahanan. “Forehand, service, dan pergerakannya sangat menonjol,” kata Federer.
Di partai final, Djokovic yang menempati unggulan pertama di Wimbledon terakhir kali mengalahkan Federer pada 2007 kala menyabet gelar Amerika Terbuka. Dua tahun kemudian giliran Federer yang mengalahkan Djokovic di semifinal Wimbledon dalam usahanya merebut gelar untuk ketujuh kalinya.
Baca Juga:
Sementara bagi Djokovic, ia tidak takut dengan permainan agresif yang akan ditampilkan oleh lawannya. “Saya tidak mau didikte oleh Federer. Dia punya pengalaman besar dan saya harus kuat, baik fisik maupun mental,” kata Djokovic. (Baca juga: Final Wimbledon, Djokovic Haus Gelar Juara.)
BBC | ADITYA BUDIMAN
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014
Berita terpopuler lainnya:
ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah
Prabowo Salah Sebut Singkatan PKS
Dua Penggagas Obor Rakyat Jadi Tersangka