TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon akan mengumpulkan Dewan Keamanan PBB, Kamis, 10 Juli 2014, untuk membahas kondisi Israel dan Palestina yang semakin menegang. Ban menjelaskan bahwa situasinya saat ini telah "membahayakan dan akan memburuk".
Dikutip dari Reuters, Rabu, 9 Juli 2014, Ban akan mengumpulkan 15 anggota Dewan untuk membahas tentang kekerasan dan permusuhan serius antara Hamas dan pasukan Israel yang telah terjadi di Gaza sejak 2002 itu.
Rwanda, negara yang akan memimpin pertemuan, mengatakan bahwa akan ada pembahasan antara Ban dengan Duta Besar PBB Israel dan Palestina. Segala upaya diskusi akan untuk menemukan jalan keluar masalah ini. (Baca: Palestina: Serangan Udara Israel Tewaskan 23 Jiwa)
"Gaza sudah sangat mengkhawatirkan. Saya mengecam serangan roket yang diluncurkan, baik dari Gaza atau Israel yang telah terjadi beberapa kali. Serangan seperti itu tidak bisa diterima dan harus segera dihentikan," kana Ban kepada para wartawan kemarin.
Selain itu, Ban memaksa Perdana Menterti Israel Benjamin Netanyahu untuk menahan diri dan menghormati kewajiban internasional untuk melindungi warga sipil. Ban juga mengutuk meningkatnya jumlah korban jiwa yang hilang di Gaza.
Serangan udara yang dilakukan Israel sebagai aksi balas dendam ini memang telah menewaskan puluhan orang. Kemarin, serangan yang terjadi sejak siang hingga malam itu telah menewaskan 23 orang, 17 di antaranya warga sipil dan lima anak-anak.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Palestina: Serangan Udara Israel Tewaskan 23 Jiwa
Begini Hukuman bagi Wartawati 'Kritis' di Iran
Selandia Baru Minta Israel-Palestina Berdamai