TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan membangun fasilitas park and ride di gedung pencakar langit di tengah kota. Fungsi park and ride, menurut dia, selain untuk ruang terbuka hijau, juga buat area parkir.
"Di seluruh dunia, park and ride ada di pinggir kota. Tapi, di Jakarta, kami bangun di tengah kota," ujar Ahok saat memberikan kata sambutan dalam acara "Penyerahan Pemenang Sayembara Penataan Pasar Baru", Sabtu, 12 Juli 2014. (Baca: 7 Kebijakan Jika Ahok Jadi Gubernur)
Menurut Ahok, ide tersebut agak gila karena tidak ada negara satu pun di dunia yang berani membuat park and ride di tengah kota. Di negara lain, park and ride dibangun di pinggir kota. "Orang taruh kendaraannya, lalu pakai kereta umum untuk ke tengah kota," ujar Ahok.
Tapi, di Jakarta, Ahok melanjutkan, tidak seperti itu. "Jakarta itu kampung besar. Ini kampung besar dulu, baru bangun infrastruktur. Dan orang Jakarta demen bawa mobil-motor sampai macet baru mereka mau turun," kata Ahok.
Karena itu, untuk mendukung rencana pembangun park and ride di tengah kota, Ahok pun setuju koefisien lantai bangun (KLB) dinaikkan. Dari awalnya sebelas lantai, ditinggikan lagi menjadi 14 lantai. "Tapi dengan syarat Anda harus kasih kami berapa meter persegi dari yang dapat bonus KLB itu untuk park and ride," katanya.
Peninggian KLB tidak bisa dilakukan sebelum Peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pembangunan Rumah Susun Sederhana diubah. Dalam beleid itu tercantum aturan soal koefisien lantai bangunan (KLB). Peraturan mensyaratkan ketinggian bangunan dibatasi hanya sampai 12 lantai atau nilai KLB sebesar 3,5.
Permintaan mengubah Pergub itu sudah dilayangkan oleh pihak Kementerian Perumahan Rakyat. "Gampang, saya bisa ubah Pergub," ucap Ahok.
ERWAN HERMAWAN
Terpopuler
Serangan ISIS Mendekati Mekah
Pro-Prabowo, Saham MNC dan Viva Group Rontok
PBB: Konflik Israel-Palestina Semakin Memburuk