TEMPO.CO, Kediri - Gempa bumi yang cukup kuat mengejutkan warga Kota Kediri dan sekitarnya pada Senin siang, 14 Juli 2014. Gempa yang terjadi dua kali ini bahkan mampu menggoyang atap rumah seng hingga memicu kepanikan.
Gempa membuat warga Kota Kediri yang sedang menikmati istirahat siang berhamburan keluar rumah sambil berteriak, "Allahu Akbar". Mereka panik setelah merasakan gempa bumi yang cukup kuat pada pukul 12.05 WIB. Gempa itu terjadi dua kali dengan kekuatan yang mampu menggoyang atap seng. "Saya kira mau rubuh," kata Sulis, perempuan 32 tahun yang berlari ke luar rumahnya di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Ibu muda ini tengah duduk-duduk di ruang keluarga ketika merasakan perabotnya bergoyang. Bahkan, ketika ia berlari ke arah teras, atap rumahnya yang terbuat dari seng ikut bergerak. Dia berlari setelah gempa kedua terjadi dalam selang waktu hitungan detik. Kontan dia berteriak menyebut nama Tuhan saat berada di pinggir jalan bersama warga lainnya.
Beruntung kepanikan tak terjadi di gedung sekolah dasar. Pasalnya, sebagian besar sekolah itu telah memulangkan anak didiknya pada hari pertama masuk pada Ramadan. "Jika tidak, pasti sudah ramai," kata Kukuh, penjaga SDN Sukorame III Kediri.
Hanya berjarak kurang dari lima menit, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika langsung merilis informasi pusat gempa melalui aplikasi gadget. Sejumlah pemilik gadget mengaku menerima informasi bahwa terjadi gempa berkekuatan 5,6 skala Richter dengan pusat gempa di 104 kilometer tenggara Pacitan dan 109 km sebelah barat daya Trenggalek.
HARI TRI WASONO
Berita lain:
Van Gaal Tangani MU Mulai Rabu
Marquez Menang MotoGP Jerman
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan