TEMPO.CO, Banyuwangi - Mei Giok, saksi kunci kebakaran Klenteng Hoo Tong Bio di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan tewas pada Senin, 14 Juli 2014, sekitar pukul 10.00 WIB. Belum diketahui penyebab tewasnya perempuan yang menjadi juru kunci klenteng bersejarah tersebut.
Mei Giok ditemukan tewas dengan tubuh telentang di tempat tidur rumah kontrakannya di Kelurahan Karangrejo. Pemilik rumah kontrakan, Sri Suprapti, mengatakan kematian Mei Giok diketahui pertama kali oleh pemilik warung saat mengantarkan teh. "Ternyata, setelah masuk rumah, pemilik warung menemukan Mei Giok sudah tak bernyawa," kata Sri kepada wartawan, Senin, 14 Juli 2014. (Baca: Kasus Klenteng Terbakar, Polisi Periksa 12 Saksi)
Menurut Sri Suprapti, dia masih melihat Mei Giok berjalan kaki di depan rumahnya menggunakan payung pagi tadi. Bahkan, pada malam sebelumnya, kedua anaknya yang tinggal di Malang dan Surabaya juga sempat berkunjung. Mei sendiri baru tiga bulan menempati rumah Sri dengan biaya kontrak Rp 3 juta setahun.
Di bantal korban juga ditemukan empat lembar surat yang ditujukan kepada pengurus klenteng. Sri tak membaca seluruh isi surat. Namun satu surat dia ketahui berisi kekecewaan Mei Giok lantaran dituduh sebagai pembakar klenteng tersebut. (Baca: Jemaat Curiga Kebakaran Kelenteng Disengaja)
Surat-surat tersebut telah dibawa aparat Kepolisian Sektor Kota Banyuwangi. Selain itu, polisi hanya menemukan beberapa botol obat-obatan seperti minyak angin dan obat diare serta sebotol teh. Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan untuk menjalani visum.
Salah satu mantan pengurus Klenteng Hoo Tong Bio, Tek Gwan, mengatakan Mei Giok memang dicurigai sebagai pembakar klenteng yang dilalap api pada 13 Juni lalu. Sebab, beberapa kejanggalan mengarah pada keterlibatan perempuan 50 tahun itu. Kejanggalan tersebut di antaranya seluruh kunci bangunan, termasuk kunci dapur dan gudang, berada di kamar istirahat Mei Giok yang ikut terbakar. "Padahal Mei hanya boleh memegang kunci altar ibadah," katanya. (Baca: Polisi:Korsleting Bukan Penyebab Klenteng Terbakar)
Selain itu, di kamar Mei Giok juga ditemukan botol berisi tiner yang diduga sebagai bahan untuk membakar klenteng itu. Namun hingga kini belum diketahui pasti apa motif pembakaran klenteng kuno itu. Dengan kematian Mei Giok, kata Tek Gwan, pengungkapan terbakarnya Klenteng Hoo Tong Bio menjadi buram.
Kebakaran Klenteng Hoo Tong Bio terjadi pada Jumat pagi, 13 Juni 2014, sekitar pukul 06.00 WIB. Petugas pemadam kebakaran terlambat datang, sehingga api melalap habis altar ibadah yang dibangun pada 1784 ini. Seluruh isi klenteng itu, dari 16 patung dewa-dewi, prasasti kuno, hingga sarana peribadatan, ludes terbakar. (Baca juga: Mengenang Sejarah di Puing Klenteng Hoo Tong Bio)
IKA NINGTYAS
Baca juga:
Penyiar TV Kondang di Cina Ditangkap Jelang Siaran
Juru Parkir Monas yang Dibakar Tentara Meninggal
Demokrat Coba Konsisten Dukung Prabowo-Hatta