TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor terpilih, Bima Arya Sugiarto, hari ini, Senin, 14 Juli 2014, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangannya ke KPK untuk merevisi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara yang sebelumnya telah ia berikan saat mendaftar menjadi calon wali kota. Bima datang dengan menumpang mobil dinasnya sekitar pukul 10.00 WIB.
Selain merevisi LHKPN, ternyata ada maksud lain dari kunjungan Bima ke komisi antirasuah. Ia ingin berkoordinasi dan berdiskusi dengan pimpinan KPK untuk mencegah praktek korupsi di Bogor. "Saya juga ingin ketemu dengan Abraham Samad untuk berkoordinasi tentang pencegahan korupsi di Bogor," kata Bima kepada wartawan. (Baca: KPK Siap Terima Aduan Korupsi Pemilu)
Kasus korupsi di pemerintahan Bogor yang telah menjerat Bupati Bogor, Rahmat Yasin, sebagai tersangka, membuat Bima waspada. Ia tak ingin terjerat dalam kasus korupsi. "Saya tidak ingin terjerat, untuk itu saya harus bangun pagar-pagar pencegahan korupsi yang kuat," kata dia. (Baca: Akan Dipanggil KPK, Megawati Belum Lakukan Persiapan)
Bima ditetapkan sebagai Wali Kota Bogor sejak September 2013. Dalam pilkada Bogor, ia dan pasangannya Usmar menang tipis dengan pesaingnya, pasangan Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana yang memperoleh 131.080 suara (32,70 persen). Bima-Usmar hanya unggul 1.755 suara (0,44 persen) dengan Ru'yat-Aim.
Sedangkan pasangan calon lainnya, yakni Dody Rosadi-Untung W. Maryono, menempati posisi tiga (67.715 suara), kemudian disusul pasangan Syaiful Anwar-Muztahidin (43.448 suara), dan pada posisi paling buncit diraih pasangan Firman Halim-Gartono (25.793 suara). (Baca: Ruhut Dukung Posisi KPK tanpa Satu Pimpinan)
FATIMAH KARTINI BOHANG
Berita Lainnya:
Jokowi-JK Klaim Sudah Kantongi Seluruh Form C-1
Prabowo-Hatta Deklarasi Koalisi Parlemen Hari Ini
Jokowi Persilakan Pendukung Prabowo Ikut Koalisi
Begini Dugaan Penggelembungan Suara di Tangerang