TEMPO.CO , Jakarta: Petani meminta tata perdagangan impor pasta cabai untuk industri turut diatur oleh pemerintah. Caranya, kebutuhan pasta cabai oleh industri harus mendapat rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dari pemerintah. "Rekan-rekan petani menuntut agar pasta cabai juga diatur dalam RIPH," kata Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia wilayah Jawa Timur, Sukoco saat dihubungi Tempo, Ahad, 13 Juli 2014.
Menurut Sukoco, karena tidak ada pengaturan secara khusus, industri bisa kapan saja mengimpor pasta cabai sebagai pengganti cabai segar dalam proses pengolahan. Buktinya, selama dua bulan ini, penyerapan cabai petani oleh industri berkurang hingga 50 persen. "Kebutuhan mereka biasanya 3.000 - 4.000 ton di antaranya 80 persen dari petani," ujarnya. (baca:Harga Anjlok, Petani Sumenep Sedekahkan Cabai)
Sukoco mengatakan, harga cabai di tingkat petani saat ini memang sedang turun ke level Rp 4.000 - Rp 5.000 per kilogram. Meski begitu, petani menduga industri lebih memilih impor karena hitungannya lebih murah. Sebab, rantai niaga cabai dari petani hingga ke industri termasuk panjang, bisa mencapai harga Rp 10 ribu per kilogram.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan bahwa pemerintah terus memantau penurunan harga cabai di semua sentra produksi cabai di Indonesia. Penurunan harga yang merosot drastis ini dilaporkan karena melimpahnya suplai. "Solusi atas over suplai cabai ini bisa diatasi dengan mengeringkan cabai agar lebih tahan lama," katanya. (baca: CT: Harga Cabai Anjlok, Petani Bakal Mogok )
Berdasarkan pantauan harga di Pasar Induk Kramat Jati per 11 Juli 2014, harga sejumlah jenis cabai mengalami penurunan. Untuk harga cabai merah keriting dan cabai rawit hijau harganya Rp 8.000 per kilogram. Harga tersebut terus turun dari posisi Rp 9.500 dan Rp 10.000 per kilogram pada hari sebelumnya. Sedangkan untuk cabai rawit merah dan cabai merah besar harganya masing-masing Rp 10.000 dan Rp 11.000 per kilogram. (bac: Pajak Cabai Dihapus, BKF Tunggu Surat )
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Dahlan Iskan Copot Komisaris Penggagas Obor Rakyat
Proyek Trans Sumatera Dimulai 9 Oktober 2014
Saham Rontok, Viva Klaim Labanya Malah Melesat
Modernisasi Pabrik Gula Tua Dikebut Tahun Depan