TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) tercatat kembali anjlok pada penutupan perdagangan sesi I siang ini. Saat pembukaan perdagangan pagi, saham VIVA tercatat senilai Rp 237, namun siang hari sudah merosot di level Rp 232.
"Kepercayaan investor kepada VIVA masih belum sepenuhnya pulih," kata Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada saat dihubungi Tempo, Senin, 14 Juli 2014. (Baca: Saham Viva Anjlok, Analis: Itu Soal Integritas)
Reza berpendapat manajemen VIVA harus memaparkan kepada para investor, bahwa kinerja saham tidak mencerminkan kondisi fundamentalnya. Penurunan harga saham, kata dia, hanya terkait dengan isu hitungan cepat pilpres. "Kinerja VIVA masih cukup bagus dibanding SCMA (PT Surya Citra Media Tbk) dan MNC. Yang turun hanya harga saham, bukan kondisi fundamentalnya," tuturnya.
Saham VIVA yang membawahkan stasiun televisi TV One, ANTV, dan portal berita Viva.co.id anjlok 4,85 persen atau sebesar 13 poin menjadi Rp 255 per saham pada perdagangan Kamis pekan lalu, sehari setelah pemilihan umum presiden. Padahal, pada penutupan perdagangan sehari sebelum pilpres, harga saham Visi Media masih berada di level Rp 268 per saham.
Pengamat menilai rontoknya saham VIVA ini karena media di bawahnya menyiarkan hitungan cepat pemilihan presiden yang menyatakan pasangan Prabowo-Hatta menang. Padahal di media lainnya, hasil hitungan cepat menyebutkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla lebih unggul empat persen. (Baca: Saham Rontok, Viva Klaim Labanya Malah Melesat)
Analis dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Achmad Kurniawan Sudjatmiko, sependapat dengan Reza. Menurut Achmad, VIVA belum berhasil mengembalikan kepercayaan investor. "Karena kinerja Grup Viva secara keseluruhan kurang bagus," ujar Achmad.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler :
Soal Dukung Jokowi, Demokrat Tidak Haus Kekuasaan
Kepindahan Arturo Vidal ke MU Tinggal Tunggu Waktu
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU