TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan pergerakan pasar obligasi melemah jelang akhir pekan setelah euforia pelaksanaan Pemilihan Presiden. Hal ini dipicu oleh banyaknya aksi ambil untung dari pelaku pasar.
"Tercatat mayoritas obligasi mengalami penurunan yield. Sebagian lebih memilih menahan diri seiring munculnya ketidakpastian hasil pilpres dan sikap saling klaim kemenangan dari kedua pasangan calon presiden," kata dia kepada Tempo, Senin, 15 Juli 2014.(baca: Euforia Berakhir, IHSG Anjlok 85 Poin )
Meski demikian, beberapa obligasi masih mengalami kenaikan yield, antara lain dengan tenor pendek 3-4 tahun dan tenor jangka panjang 21-30 tahun. Tampaknya, kata Reza, euforia pilpres dimanfaatkan pelaku pasar untuk perdagangan jangka pendek. "Sebagian lainnya telah melakukan aksi jual," ujarnya.
Pada Selasa, 8 Juli 2014, pemerintah telah melalukan lelang surat utang negara (SUN) surat perbendahaaran negara (SPN) 12141009 (reopening), SPN12150710 (new issuance), FR0069 (reopening), FR0071 (reopening), dan FR0068 (reopening) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 22,29 triliun.
Penawaran terbesar terjadi untuk FR0071 sebanyak Rp7,75 triliun dengan yield tertinggi 8,75 persen dan terendah 8,5 persen. Sedangkan penawaran yield terendah adalah SPN12141009 senilai 5,40 persen dan tertinggi yield yang masuk ialah pada FR0068 senilai 9,04 persen. (baca: Indeks Saham Diyakini Bakal Positif Lagi )
Dari total penawaran tersebut, pemerintah menyerap Rp15 triliun. Jumlah ini lebih besar dari lelang SUN sebelumnya yang senilai Rp 8,35 triliun dengan penawaran yang masuk Rp 13,81 triliun.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Soal Dukung Jokowi, Demokrat Tidak Haus Kekuasaan
Kepindahan Arturo Vidal ke MU Tinggal Tunggu Waktu
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU