TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana segera mengumumkan pembukaan tender untuk proyek transmisi listrik 500 KV di Sumatera. Direktur Utama Nur Pamudji mengatakan pengumuman ke publik akan dimulai Agustus 2014. "Tender bisa dua bulanan, Oktober sudah diputuskan pemenangnya," katanya di Kementerian BUMN, 16 Juli 2014.
Dia berharap proyek tersebut bakal rampung pada 2016. Waktu pengerjaan proyek diperkirakan berlangsung 18-24 bulan. "Perhitungan ini di luar masalah pembebasan lahan," katanya. (Baca juga: Dahlan: Sumatera Utara Masih Rawan Krisis Listrik)
Dalam pengerjaan proyek transmisi atau pembangkit listrik, kata Nur, masalah yang sering ditemui adalah pembebasan lahan. Intinya, begitu pemenang tender diumumkan, maka secara langsung proses pembebasan lahan juga dimulai.
Nantinya masalah pendanaan akan berada di bawah koordinator Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan masalah pendanaan tidak banyak yang berubah, masih skema konsorsium perbankan BUMN dan BPD. "Sama seperti yang lalu saya bicarakan," katanya.
Proyek Transmisi Sumatera merupakan salah satu proyek yang menjadi target percepatan listrik 10 ribu megawatt tahun ini. Menteri Perekonomian Chairul Tanjung berharap proyek tersebut bisa dimulai atau ground breaking pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca juga: Lima BUMN Garap Transmisi Listrik Sumatera)
Dahlan sebelumnya menyatakan telah menugaskan lima perusahaan BUMN karya terbesar untuk membangun sistem transmisi listrik 500 kilovolt di sepanjang Pulau Sumatera. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan pasokan listrik di Sumatera Utara.
Sistem transmisi ini menyontek sistem yang lebih dulu diterapkan di Jawa, yang menghubungkan jaringan listrik dari Paiton (Jawa Timur) dengan Suralaya (Jawa Barat). Proyek baru tersebut tidak membatalkan proyek transmisi listrik lainnya di wilayah Sumatera yang saat ini sudah berjalan. (Baca: Dahlan: Agustus, Proyek Listrik Sumatera Dibangun)
Menurut Dahlan, sistem transmisi baru ini akan mengalirkan pasokan energi listrik dari Sumatera Selatan ke Sumatera Utara. Sumatera Selatan dipilih sebagai sumber listrik karena dinilai mempunyai cukup banyak pembangkit listrik dengan harga ekonomis. Sebaliknya, Sumatera Utara kekurangan listrik, sementara tarifnya mahal.
Dahlan menjelaskan Sumatera Selatan merupakan lumbung energi yang dapat dimanfaatkan untuk daerah lain. Harga listrik produksi Sumatera Selatan terhitung murah, hanya Rp 800 per watt. Adapun harga listrik dari Pekanbaru mencapai Rp 2.000 per watt, sedangkan harga listrik produksi Medan bahkan mencapai Rp 4.500 per watt.
"Lebih baik memproduksinya di Sumatera Selatan karena selisihnya Rp 1.200 (dibanding di Pekanbaru). Selisih harga tadi untuk membiayai jalan tol transmisi ini," kata mantan Direktur Utama PT PLN itu.
Dengan demikian, Dahlan menjelaskan, pembangunan sistem transmisi yang diperkirakan menelan investasi senilai Rp 60 triliun ini tidak akan memakai dana APBN. Pemakaian dana APBN dikhawatirkan akan membuat proses pembangunan berlangsung lebih lama.
ANANDA PUTRI | ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler
Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Guru JIS Diduga Pakai Obat 'Magic Stone'
Agnes Monica Unggah Foto Nonton Bola Bareng Daniel
Dewan Pers: Karikatur Jakarta Post Bukan Pidana
Relawan Jokowi-JK Temukan Penggelembungan Suara