TEMPO.CO, Karanganyar - Seorang warga Karanganyar, Supartini, 39 tahun, menjadi korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di timur Ukraina pada Kamis, 17 Juli 2014. (Baca: Malaysia Airlines Bisa Bangkrut?)
Kabar kecelakaan ini diketahui kakak sepupu Supartini, Purwanto, dari televisi. "Saya mencocokkan nomor tiketnya dengan yang tertera di televisi. Ternyata memang benar itu tiket Supartini," kata Purwanto saat ditemui Tempo di rumah orang tua Supartini di Dusun Sidorejo, Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 18 Juli 2014.
Purwanto menjelaskan pada Jumat 18 Juli 2014, sekitar pukul 10.00 WIB, dia mendapat telepon dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag. KBRI mengabarkan bahwa adik sepupunya turut menjadi korban pesawat Malaysia Airlines MH17. (Baca: Igor Strelkov, Milisi yang Tertawa Saat MH17 Jatuh)
Menurut Purwanto, Supartini bekerja di Den Haag, Belanda, selama tiga setengah tahun terakhir. Adik sepupunya tersebut kembali ke Tanah Air karena akan merayakan Idul Fitri di kampung halamannya.
Adik kandung Supartini, Murtini, mengatakan semestinya kakaknya mendarat di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo hari ini, 18 Juli 2014, pukul 13.30 WIB. "Ternyata kakak saya jadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines," ucapnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Percakapan Pemberontak Usai Tembak Jatuh MH17
Majelis Pakar PPP Serukan Tinggalkan Prabowo-Hatta
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Dirisak Netizen