Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indra Penciuman Anjing Kalah oleh Binatang Ini

image-gnews
Aksi gajah yang dilukiskan bendera Perancis dan Inggris saat menghibur penonton dan wisatawan dalam perayaan pembukaan Piala Dunia di Brasil di Bangkok, Thailand, 13 Juni, 2014. Reuters
Aksi gajah yang dilukiskan bendera Perancis dan Inggris saat menghibur penonton dan wisatawan dalam perayaan pembukaan Piala Dunia di Brasil di Bangkok, Thailand, 13 Juni, 2014. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Gajah Afrika bukan hanya mamalia darat terbesar yang masih hidup, melainkan juga mempunyai indra penciuman yang sangat tajam. Bahkan indra penciuman hewan berbelalai ini jauh lebih baik daripada anjing.

Studi sejumlah ilmuwan Jepang membuktikan bahwa gajah punya jumlah gen penciuman dalam jumlah besar yang membangun kemampuan mereka membedakan aroma. Yoshihito Niimura, anggota tim peneliti dari University of Tokyo, Jepang, mengatakan rekor mamalia dengan gen penciuman terbanyak sebelumnya dipegang oleh tikus. Namun, dalam studi terhadap 13 mamalia, gajah ternyata punya indra penciuman yang lebih baik.

"Gajah punya gen penciuman yang lebih banyak. Jumlahnya hampir dua kali lipat dan ini mengejutkan," kata peneliti evolusi molekular itu seperti ditulis Live Science, Selasa, 22 Juli 2014. (Baca:Gajah Mampu Identifikasi Manusia dari Suara)

Gen penciuman bekerja dengan mengenali protein yang menempel pada saluran pernapasan dan terikat pada molekul bau. Sel saraf kemudian mengantarkan informasi yang dikenali gen ke otak yang mengklasifikasikan jenis aroma.

Laporan riset yang dimuat dalam jurnal Genome Research, 22 Juli 2014, menunjukkan gajah Afrika punya 1.948 gen penciuman. Jumlah ini lima kali lebih banyak daripada yang dimiliki manusia dan hampir dua kali lipat kepunyaan anjing. Adapun jumlah gen pencium pada orang utan hanya 296.

Hasil analisis menunjukkan jumlah gen penciuman nenek moyang ke-13 mamalia itu sebenarnya setara, yakni 781 gen. Ini mengindikasikan bahwa sel penciuman gajah dan rodensia meningkat pesat selama berevolusi. Sedangkan pada primata, termasuk manusia, jumlah gen yang berhubungan dengan indra penciuman justru menurun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

EUREKALERT | LIVESCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi 
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket 
Pangkostrad Letjen Gatot Nurmatyo Jadi KSAD Baru 
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub
Ashanty Hamil, Keluarga Aurel Hermansyah Tak Mudik
Tanya Soal Pemotongan Gaji, Dihajar Atasan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia