TEMPO.CO, Jakarta - Agus Sutondo menggagas petisi menolak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk ke dalam pemerintahaan pasangan Jokowi-JK yang dilakukan lewat media sosial.
Dalam petisinya disebutkan bahwa PKS merupakan partai yang perlu dicurigai sebagai musuh dalam selimut. "Lebih baik mereka oposisi dan dikucilkan sendirian di parlemen," tulisnya dalam petisi yang mulai beredar sekitar tiga hari lalu, Kamis, 24 Juli 2014.
Kata dia, rencana Jokowi yang akan melakukan silaturahmi dengan partai politik yang berseberangan sangatlah baik dan menunjukkan sikap kenegarawan. Sedangkan berhubungan dengan PKS merupakan hal yang sangat tidak diperlukan. "Harga mati, PKS terlarang untuk dikunjungi, terlepas dari apa pun pertimbangan Jokowi," tulisnya. (Baca: Hidayat Pastikan PKS Akan Jadi Oposisi)
Agus menilai berhubungan dengan PKS merupakan hal yang sangat tidak penting dan tidak ada manfaatnya. Partai tersebut dinilai memiliki agenda terselubung dan tersembunyi di Indonesia. "Jangan pernah beri kesempatan serta peluang apa pun untuk PKS," ujarnya.
Jokowi diharapkan bisa mengerti dan memahami perasaan para pendukungnya, karena akan banyak yang tidak setuju dengan sikap politiknya yang membuka komunikasi atau bahkan memasukkan partai berlambang padi dan bulan sabit kembar tersebut masuk ke dalam koalisi pemerintahan.
Petisi ini bertujuan untuk melawan lupa, atas apa yang telah dilakukan PKS. Partai tersebut dinilai sangat tidak menghargai dan menghormati perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga dijadikan salah satu pertimbangan agar Jokowi tegas. "Memaafkan boleh, tapi tidak untuk melupakan," tulis dia.
SAID HELABY | WWW.CHANGE.ORG
Terpopuler
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub