TEMPO.CO, Kharkiv – Pemindaian dan penandaan korban Malaysia Airlines MH17 diharapkan akan selesai besok Jumat, 25 Juli 2014. Asisten Sekretaris Dewan Keamanan Nasioal Malaysia Mohd. Sakri Hussain menyatakan ahli forensik dari Malaysia, Belanda, dan Australia telah menyelidiki jenazah yang dimuat di dalam gerbong berpendingin pada Rabu kemarin. (Baca: Sisa Jenazah Korban MH17 Terus Dicari Tim Forensik)
Mengutip laporan The Star, Setidaknya ada empat gerbong berpendingin yang mengangkut 282 jasad korban MH17 dari Donetsk, timur Ukraina, ke dekat perbatasan Rusia, Kharkiv, sebelum diterbangkan ke Eindhoven, Belanda. Dan, pada Rabu kemarin, baru 56 jasad yang diterbangkan ke Belanda untuk diidentifikasi. (Baca: Tim MH17 Fokus Identifikasi Jenazah Korban)
Jasad 298 korban MH17 yang ditembak jatuh memang berada dalam kondisi mengenaskan. Beberapa saat setelah kecelakaan terjadi, separatis pro-Rusia langsung mengamankan jenazah dengan mengangkutnya dengan truk kemudian memuatnya di gerbong berpendingin. (Baca: Jenazah Korban MH17 'Disimpan' Separatis Pro-Rusia)
Dalam perjanjian dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, kelompok militan pro-Rusia di Ukraina akhirnya mengembalikan dua kotak hitam Malaysia Airlines MH17 yang mereka simpan setelah jatuhnya pesawat itu pada Kamis lalu.
Penyerahan dua kotak hitam dan 298 jenazah ini dilakukan bersamaan dengan disetujuinya resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kasus jatuhnya MH17 di markas PBB, New York, Amerika Serikat. Resolusi yang digagas Australia dan disetujui secara bulat oleh seluruh anggota DK PBB menyerukan seluruh negara untuk bekerja sama membantu penyelamatan MH17, dan menuntut milisi membuka akses tanpa syarat apa pun untuk upaya penyelamatan dan penyelidikan.
ANINGTIAS JATMIKA | THE STAR
Terpopuler
ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini
Cerita Jokowi Laris di Media Internasional
PBB Temukan Roket Hamas di Bangunan Sipil