TEMPO.CO, Kupang - Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih melakukan penyelidikan terkait teror bom di belakang rumah pribadi Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Kamis, 24 Juli 2014 malam sekitar pukul 21.00 Wita.
"Kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan teror ini. Informasi awal salah simpan," kata Kapolsek Oebobo, Polres Kupang Kota, Ajun Komisaris Rudi Ledoh, kepada Tempo, Jumat, 25 Juli 2014.
Menurut dia, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat perihal adanya benda mencurigakan yang berada di kompleks PT Setiawan Sedjati. Komplek ini berlokasi tepat di belakang rumah Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK yang juga Gubernur NTT Frans Lebu Raya. (Baca:Datangi JK, Gubernur NTT Beri Ucapan Selamat)
Setelah melakukan pengecekan selama lima jam, akhirnya diketahui benda yang berada di tiga koper dan disangka bom tersebut ternyata hanya pakaian wanita. "Dugaan sebelumnya tas itu berisikan bahan peledak. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bukan," katanya.
Tim Gegana Brimob Polda NTT tadi malam mendapat laporan temuan benda mencurigakan yang disangka bom oleh Kepala Perwakilan PT Setiawan Sedjati, Ketut. Menurut dia, tiga koper mencurigakan itu ditemukan di bagian pojok kantor mereka. "Saya curiga benda asing itu, maka saya laporkan ke polisi," katanya.
Dia mengaku takut karena ada dua kegiatan besar, seperti pemilu presiden (pilpres) dan menjelang Lebaran. "Ini baru habis pilpres," katanya. (Baca:Tim Prabowo Akui Jokowi Menang di NTT)
Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui benda tersebut milik seorang suster CIJ Keuskupan Agung Kupang yang datang dan mengambil sendiri ketiga koper itu. Namun, polisi tidak serta menghentikan peyelidikan aksi teror.
YOHANES SEO
Baca juga :
Jokowi Bertemu SBY Bahas Transisi Usai Lebaran
Mekanisme Pemilihan Kabinet Jokowi-Kalla
Petisi Netizen Minta PKS Dikucilkan di Parlemen
Akhir Masa Jabatan Jokowi, Tujuh Perda Disahkan