TEMPO.CO , Padang:Musim durian telah tiba di Sumatera Barat. Aroma durian yang tajam terbau saat anda memasuki kawasan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, 50 kilometer dari Kota Padang. Apalagi, Juni dan Juli merupakan puncak musim di durian di daerah tersebut.
Sepanjang Jalan Raya Padang-Bukittinggi, Kayu Tanam itu dibanjiri durian. Di pinggir jalan itu berjejer penjual durian. Mereka menumpuk durian di depan pondok-pondok yang terbuat dari kayu.
Banyak pengendera yang juga pengemar durian sengaja berhenti di pondok durian itu. Hanya untuk melahap buah manis berwarna kuning yang dibungkusi kulit runcing. "Musim durian dimulai beberapa hari sebelum puasa," ujar penjual durian, Erwan 63 tahun.
Erwan yang akrab disapa Pak Uwa ini, menjual durian dengan berbagai jenis ukuran di Jalan Raya Padang-Bukittinggi kilometer 53 Palabiahan Kayu Tanam. Dari yang kecil hingga yang besar.
Durian dengan ukuran besar hanya dijual Rp 20 ribu per buah. Untuk ukuran sedang dijual Rp 15 ribu. Dan untuk ukuran kecil, Pak Uwa menjual Rp 7.500 hingga Rp 10.000 per buah. "Jika mereka ngambil banyak, harganya juga berbeda," ujarnya.
Pak Uwa juga menjual durian per tumpuk. Harga satu tumpuk yang terdiri dari 10 hingga 15 buah durian itu berbeda. "Ada satu tumpuk itu harganya Rp75ribu. Ada juga yang Rp100 ribu hingga Rp 200 ribu. Melihat kualitas isinya," ujarnya.
Kayu Tanam memang terkenal dengan duriannya. Tidak saja di jual di daerah ini, tapi juga dijual di beberapa daerah di Sumatera Barat, seperti di Padang dan di Bukittinggi.
Di Kota Padang, durian Kayu Tanam bisa didapati di sepanjang Jalan dr Wahidin Sisingamangaraja. Kawasan itu dibanjiri durian. Layaknya pasar durian. Para pengunjung duduk lesehan beralas tikar. Menariknya, di sana anda bisa menikmati durian dengan sepiring ketan.
Harga durian di sana pasti lebih mahal dari yang di Kayi Tanam. Di sana harganya, berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Untuk sepiring ketan dijual Rp 5 ribu.
Durian Kayu Tanam ini ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Menurut Pak Uwa, banyak juga diminati orang-orang dari luar Sumatera Barat. "Seperti orang-orang dari Riau yang memborong durian ini. Mereka membeli 300 buah.
Dalam sehari itu, Pak Uwa bisa menjual durian itu mencapai 500 buah. "Di awal-awal musim dulu sampai segitu jual beli kita," ujarnya.
Berkah musim durian juga dirasakan Nia, 42 tahun. Penjual durian dadakan ini ikut meramaikan musim durian dengan menjejerkan durian di depan rumahnya. "Sehari bisa habis 100 buah durian," ujarnya.
Nia juga melayani pembeli yang langsung mencicipi durian di rumahya. "Makan di sini harganya sama kok," ujarnya.
Nia yang berjualan di kawasan Kandang Ampek, Kayu Tanam ini mengaku, membeli durian langsung dari pemilik batang duriannya. Sehingga duriannya terasa enak, karena baru jatuh dari batangnya.
Yogi, 21 tahun, salah seorang penggemar durian mengatakan, durian Kayu Tanam ini enak dan murah. "Daging buahnya tebal dan rasanya manis," ujarnya.
Yogi yang dari Bukittinggi hendak menuju Padang, sengaja mampir di Kayu Tanam. Hanya untuk mencicipi durian khas daerah ini.
ANDRI EL FARUQI
Baca juga:
Jokowi Diingatkan Waspadai Manuver Politik DPRD
Akhir Jabatan Jokowi, PNS Berebut Foto Bareng
PKS Mengaku Setia Dampingi Prabowo
Kriteria Menteri Jokowi-Kalla