TEMPO.CO, Jakarta - Jamaah Majelis Dzikir Latiful Akbar atau lebih dikenal dengan Jamaah An Nadzir menggelar salat Idul Fitri berjemaah di sebuah rumah di Jalan Boegenville, RT 007 RW 06, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Ahad, 27 Juli 2014. Mereka meyakini Idul Fitri, 1 Syawal 1434 Hijriyah, jatuh pada hari ini.
Sejak pukul 06.00 WIB rumah bercat putih tersebut sudah dipenuhi puluhan anggota jemaah. Sebagian besar dari jemaah mengenakan pakaian gamis warna hitam dan mengenakan turban. Salat dimulai pukul 07.00 WIB, kemudian berlanjut prosesi bersalaman dan makan bersama.
Menurut Ketua Jamaah An Nadzir, Lazuardi, 55 tahun, penghitungan 1 Syawal dilakukan melalui pengamatan bulan, melihat tanda-tanda alam, dan pengamatan pasang air laut tertinggi. "Jika matahari, bulan, dan bumi satu garis artinya akan ada hujan angin dan petir. Buktinya tadi malam hujan sebagaimana juga diinfokan BMKG. Kami tak asal memilih metode," ujar Lazuardi pada Ahad, 27 Juli 2014. (Baca: H-1 Idul Fitri, Beberapa Titik Jakarta Banjir)
Lazuardi mengungkapkan ia dan beberapa jemaah telah mengamati bulan secara langsung menggunakan teleskop. Menurutnya, bulan baru sebagai pertanda dimulainya tanggal 1 Syawal sudah terlihat sejak pukul 22.10 WIB. "Kami sudah mengamati pergerakan bulan sejak awal, tengah, dan kemarin, akhirnya," kata Lazuardi.
Salah satu anggota jemaah dari Bogor, Hisyam, 56 tahun, sejak Sabtu malam lalu sudah mendapatkan kabar bahwa Ramadan berakhir. Ia memberitahu keluarganya agar, Ahad, 27 Juli, tidak berpuasa dan bersiap melaksanakan salat id.
"Saya langsung berangkat bersama keluarga dari Bogor sejak subuh. Tapi kami akan berkumpul dengan keluarga yang lain besok. Supaya tidak mengganggu," ujar Hisyam pada Ahad, 27 Juli 2014. (Baca: Transjakarta Tetap Beroperasi Selama Lebaran)
ROBBY IRFANY
Berita Lainnya:
H-1 Idul Fitri, Beberapa Titik Jakarta Banjir
Delay, Lion Air Tak Beri Kompensasi ke Penumpang
TKI Minta KPK Sidak ke Bandara Lainnya
Israel Gencatan Senjata 24 Jam, Hamas Tak Sepakat
Berkas Prabowo Gugat Hasil Pemilu Bolong-bolong