TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) Nanang Basuki mengajukan keberatan terhadap pengelola bus Transjakarta yang tidak lagi menjual tiket Kopaja pada koridor I busway mulai Jumat mendatang. Penumpang Kopaja AC harus membayar lebih mahal karena perlu membayar e-ticket di loket busway sebelum membeli tiket di dalam bus Kopaja.
"Tentu keputusan itu sangat sepihak karena penumpang kami malah bisa jadi akan berpaling untuk tidak menggunakan jasa kami nantinya," kata Nanang, Selasa, 29 Juli 2014. (Baca: Mulai 1 Agustus, Transjakarta Berlakukan E-Ticket)
Nanang mengatakan Kopaja AC yang melalui jalur busway akan tetap beroperasi meski penumpang Kopaja seakan diwajibkan dua kali membayar. "Penumpang jadi perlu membayar tiket seharga Rp 8.500 untuk naik Kopaja melalui jalur busway, jelas ini kan tidak adil. Itu akan sangat tidak memudahkan penumpang kami," ujarnya.
Menurut Nanang, seharusnya pemerintah DKI perlu ikut mempertimbangkan kembali mekanisme penjualan e-ticket tersebut. Menurut dia, jalur busway saat ini tidak hanya diperuntukkan bagi Transjakarta, lantaran juga melibatkan operator angkutan lain.
"Setiap operator angkutan, baik APTB dan Kopaja, tidak diberi ruang untuk duduk bersama dan ikut merundingkan kebijakan tersebut terlebih dahulu. Inilah yang menurut saya diputuskan secara sepihak," ujar Nanang. (Baca juga: Ahok Tolak Tambah Pintu Halte Khusus untuk Kopaja)
Dia mengaku belum menentukan langkah yang akan diambil dalam waktu dekat menyusul potensi kerugian yang akan dialami pihaknya. Jika permintaannya untuk berunding dengan seluruh pihak tidak ditanggapi, Nanang juga menyatakan belum memikirkan opsi yang lebih ideal untuk angkutan Kopaja. "Kita masih akan pantau terlebih dahulu, baru nantinya bisa menentukan sikap," katanya.
Ketika ditanya apakah bersedia berintegrasi dengan Transjakarta dalam sistem pembayaran tiket elektronik, Nanang mengatakan setuju apabila tercapai kesepakatan yang tidak memberatkan pihaknya. "Apabila memang bisa tercapai kesepakatan seperti itu, tentu kita tidak keberatan," ujarnya. (Baca: 1 Agustus, Beli Tiket APTB di Dalam Bus)
NURIMAN JAYABUANA
Baca juga:
Per 1 Agustus ke Puncak Monas Pakai Gelang Waktu
Jokowi: Banyak Mafia di Kementerian ESDM
Pembaca Diminta Laporkan Portal Berita Palsu
Membeludak, Pengunjung ke Puncak Monas Dibatasi