TEMPO.CO, Pemalang - Beberapa jam sebelum menjadi korban tabrak lari, anggota Unit Patroli dan Pengawalan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Pekalongan Kota, Brigadir Satu Dwi Adi laksana, 26 tahun, sempat menulis status pada BlackBerry Messenger, "Tenan awakku nggreges (Sungguh, saya sedang tidak enak badan)".
Salah seorang rekannya, Brigadir Windo Nur Suhud, mengatakan wajah Adi memang terlihat sudah sangat pucat sejak tiga hari sebelum Lebaran. "Sejak itu jadi pendiam, sering murung. Padahal dia tipikalnya periang," kata Windo seraya menunjukkan status BlackBerry Messenger korban kepada Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014.
Menurut Windo, selama arus mudik dan balik Lebaran, korban bertugas jaga di Pos Pengamanan THR di Jalan Gajahmada, Kota Pekalongan. Mengetahui Adi sedang dalam kondisi kurang sehat, Windo berujar, Kepala Unit Patwal sempat meminta Adi agar segera pulang untuk beristirahat.
"Tapi dia tidak mau. Dia ngotot tetap bertahan membantu mengurai kemacetan arus lalu lintas dari timur (Semarang-Jakarta) akibat rusaknya Jembatan Comal di jalur Pantura Pemalang," ujar anggota Satuan Pengendali Massa Polres Pekalongan Kota itu.(Baca : Anggota Satuan Gegana Tewas di Jalan)
Windo menambahkan, Adi baru menikah pada 2013. Kini istrinya sedang mengandung anak pertamanya. "Usia kandungannya baru sekitar lima bulan. Kami sangat berduka," kata Windo sembari mengusap air matanya.
Baca Juga:
Bersama sejumlah rekannya, Windo terlibat dalam upacara pemakaman Adi di rumah orang tua Adi di Desa Jebet, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Sejumlah pejabat Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Polres Pekalongan Kota, Polres Kabupaten Pekalongan, dan Polres Kabupaten Pemalang juga tampak hadir di rumah duka.(Baca : Terobos Busway, Anggota TNI Tabrak Pemotor)
Pihak keluarga Adi berharap pelaku tabrak lari itu diganjar hukuman yang seadil-adilnya. "Sopir mobil itu pasti mengebut karena takut saat melihat ada polisi di jalan. Sebab, sopir itu dalam kondisi mabuk," kata ayah Adi, Sumaryono.
Seperti diketahui, Adi menjadi korban tabrak lari saat mengurai kemacetan lalu lintas di jalur Pantura, tepatnya di Jalan Gajahmada, Kota Pekalongan, pada Kamis sekitar pukul 22.30, 31 Juli 2014. Karena menderita luka parah di kepala bagian belakang, Adi mengembuskan napas terakhir di RS Budi Rahayu pada Jumat pagi.
DINDA LEO LISTY
Berita Terpopuler
Jokowi Diingatkan Soal Jatah Menteri buat Partai
Pemakan Semut, Tampak Lemah tapi Mematikan
Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting