TEMPO.CO , Surakarta -- Moda transportasi wisata andalan Surakarta, kereta uap kuno Jaladara dan bus tingkat Werkudara, laris diminati pemudik yang tengah berwisata di Surakarta. Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Surakarta, Sri Indarjo, mengatakan tiket bus tingkat sudah habis terjual sejak 28 Juli hingga 3 Agustus nanti.
“Kalau Jaladara, sampai 2 Agustus ada 7 kali perjalanan yang tiketnya sudah terjual habis,” katanya, Jumat, 1 Agustus 2014. Biasanya bus tingkat dioperasikan tiga kali sehari dengan kapasitas 54 orang. Sedangkan kereta Jaladara dioperasikan sekali sehari dengan kapasitas 72 penumpang.Harga tiket kedua moda transportasi wisata tersebut tetap, yaitu Rp 20 ribu per orang untuk bus tingkat dan Rp 3,5 juta per perjalanan untuk kereta uap. Khusus libur Lebaran, tiket kereta uap dijual eceran dengan harga tiket Rp 150 ribu per orang.
Salah seorang penjual tiket eceran kereta uap Jaladara, Patrik Orlando, mengatakan tiket kereta uap Jaladara dijual retail untuk perjalanan pada 31 Juli, 1, dan 2 Agustus. “Kalau sebelumnya, dijual secara paket,” kata dia.
Dia mengatakan, saat dijual paket, peminatnya seperti rombongan alumnus sebuah sekolah di Surakarta dan sebuah instansi. Sedangkan untuk tiket eceran, peminatnya lebih beragam. “Kebanyakan pemudik yang tengah berwisata di Surakarta,” kata dia. Dia menyebut tiket eceran terjual habis selama tiga hari perjalanan.
Sri Indarjo mengatakan tidak ada perubahan rute untuk bus tingkat wisata dan kereta uap kuno. Bus Werkudara bertolak dari kawasan Manahan menuju Gladag dan berakhir di Taman Jurug. Lantas kembali ke Manahan dengan melintasi rute yang berbeda.
Sedangkan kereta Jaladara diberangkatkan dari Stasiun Purwosari dengan menyusuri rel tengah kota dan berakhir di Stasiun Sangkrah. Kereta kemudian kembali ke Purwosari.
Dia menyatakan selama ini bus Werkudara dan kereta Jaladara menjadi salah satu andalan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Surakarta, khususnya saat libur Lebaran.
Sebab, tidak semua kota di Indonesia memiliki bus tingkat dengan rute keliling kota. Begitu juga untuk kereta uap yang melintas di tengah kota, sejajar dengan jalan utama. “Daya tarik tersebut yang membuat wisatawan berbondong-bondong naik Werkudara dan Jaladara. Bahkan rela memesan sejak jauh hari,” kata dia.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Jokowi Diingatkan Soal Jatah Menteri buat Partai
Dituding WikiLeaks Terima Suap, SBY Bela Megawati
Pemakan Semut, Tampak Lemah Tapi Mematikan
SBY Mengaku Tersakiti oleh Tudingan WikiLeaks
Diusulkan Jadi Menteri, Johan: Abraham di KPK