TEMPO.CO, Bandung -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta masyarakat agar tidak meremehkan ancaman jaringan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). "Yang jelas kita harus waspada semua, jangan anggap enteng," kata Deddy di Bandung, Minggu, 3 Agustus 2014. (Baca: Polisi Tak Perlu Buru-buru Menindak Pendukung ISIS)
Deddy mengatakan tugas aparat keamanan mencegah keberadaan ISIS di Indonesia. Namun, hal itu tentu dengan bantuan masyarakat. "Aparat keamanan tugasnya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Masyarakat juga kalau ada isu seperti itu jangan cuek," kata dia. (Baca: Menteri Agama: Muslim Indonesia Jangan Ikut ISIS)
Deddy meminta kerja sama dari masyarakat untuk aktif melapor kepada aparat jika menemukan jaringan ISIS. "Masyarakat harus waspada. Kerja sama dengan aparat penegak hukum kalau ada informasi yang mencurigakan, segera laporkan," kata dia. (Baca juga: Pendukung ISIS Menyebar dari Jawa sampai Sulawesi)
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme telah mengkategorikan pendukung ISIS sebagai cikal bakal kelompok teroris baru. Apalagi beberapa negara Timur Tengah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah menyatakan ISIS sebagai kelompok teroris. (Baca: BNPT: ISIS Termasuk Kelompok Teroris)
Video warga Indonesia yang mengajak bergabung dalam ISIS beredar di situs YouTube sejak 22 Juli 2014. Dalam video berdurasi delapan menit berjudul "Join the Ranks" itu, seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS untuk menjadi khilafah dunia. "Kami ikhwan-ikhwan kalian, saudara-saudara kalian dari Indonesia yang bergabung dan berada di Daulah Islamiyah, menyampaikan salam," katanya. (Baca: Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia). Juni lalu, ISIS juga merilis video yang berisi ajakan dari warga Australia, Jerman, dan Kanada.
AHMAD FIKRI
Berita Lainnya:
Ini Respons Amir Syamsudin Soal Blokir Video ISIS
2 Juta WNI Disebut Sudah Dibaiat ISIS
Pengamat: Separuh Pengikut ISIS Kecewa dan Bubar
Video ISIS, Menteri Amir Minta Penjelasan Tifatul